BNI Fokus Cari Dana Murah 2025, Begini Lima Strategi Bakal Diterapkan
Tantangan likuiditas perbankan perlu diantisipasi dengan strategi bisnis yang terukur guna menjaga pertumbuhan kinerja BNI tahun ini.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimistis menjaga pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan dalam membuka lembaran baru 2025. Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan transaksi dana murah menjadi salah satu fokus utama tahun ini.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, tantangan likuiditas perbankan perlu diantisipasi dengan strategi bisnis yang terukur guna menjaga pertumbuhan kinerja BNI tahun ini. Menurutnya, tantangan ke depan dari ketidakpastian global menyebabkan tekanan nilai tukar rupiah dan likuiditas
- Ternyata, Begini Strategi Perbankan Tingkatkan Efisiensi Operasional & Cari Mitra Bisnis
- Laba Bersih BFI Finance Turun Jadi Rp1,11 Triliun
- Begini Strategi Dirut Bank Mandiri Hadapi Fenomena Strong Dolar dan Ketidakpastian EkonomI Global
- Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar Global dan Tingkatkan Devisa Negara
"BNI telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi tantangan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan dana murah lewat ekspansi digital perbankan,” kata Royke dalam siaran pers, Kamis (2/1/).
Royke menyampaikan, ada lima fokus utama yang harus BNI optimalkan tahun ini, di antaranya Transformasi Kantor Cabang, Transformasi Human Capital atau meningkatkan produktivitas pegawai, pertumbuhan DPK khususnya tabungan dari transaksi.
Kedua, memperkuat ekosistem digital dalam meningkatkan Current Account Savings Account (CASA) alias dana murah yang diperoleh bank dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, dan fee based income, serta melanjutkan perbaikan kualitas kredit.
"Diperlukan kolaborasi yang tinggi untuk mencapai tujuan tersebut," tutur Royke.
Selanjutnya
Ketiga, BNI terus berupaya meningkatkan kinerja bank secara berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Royke mengatakan, rencana strategis perseroan 2025 akan selaras dengan sasaran pembangunan nasional dan aspirasi pemegang saham.
Keempat, peningkatan kinerja melalui upaya strategis customer centric khususnya segmen Korporasi dan Konsumer, peningkatan jaringan internasional secara selektif, serta meningkatkan green financing.
Terakhir, peningkatan efisiensi dan efektivitas melalui digitalisasi proses bisnis termasuk penggunaan mobile banking juga menjadi fokus utama tahun ini. Antara lain melalui wondr by BNI dan BNI direct serta seluruh ekosistem digital BNI.
"Diharapkan (ekosistem) akan mendorong pertumbuhan CASA dan transaksi, sehingga dapat menopang kinerja ke depan,” ujar dia.