Kisah Catur Palupi Bertahan Bisnis Lewati 3 Krisis, Berkembang di Era Digital
Palupi telah merasakan asam garam menjadi pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dirinya sampai saat ini telah melewati tiga krisis ekonomi. Mulai krisis moneter 1998, finansial 2008, dan pandemi Covid-19 pada awal 2020.
Pagi itu, Catur Palupi tengah sibuk melayani pelanggan di kiosnya. Perempuan berusia 52 tahun ini sudah menjalani bisnis sembakonya sejak 27 tahun silam.
Palupi bercerita, dirinya memulai berbisnis saat meneruskan usaha yang dirintis orangtua pada 1993. Keputusannya untuk mengambil alih nahkoda bisnis karena kesulitannya mencari kerja.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang dicapai BRI dalam digitalisasi perbankan sehingga meraih penghargaan spesial? BRI pun berhasil membuktikan transformasi digitalnya yang mendapatkan apresiasi penghargaan spesial sebagai bank dengan Transformasi Digital kategori Sustainability oleh IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023 di Mainhall Bursa Efek Indonesia, Jakarta (20/9).
-
Kapan BRI memulai transformasi digitalnya? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Kenapa BRI perlu terus mendorong digitalisasi? “Ada dorongan yang luar biasa sejak masa pandemi untuk memperkuat digitalisasi. Kami sangat merasakan hal ini dan alhamdulillah saya rasa kami cukup adaptif ke arah tersebut. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan transaksi yang terjadi. Rasanya perlu kami riding this wave karena ini momen yang pas untuk bisa terus mengedepankan digitalisasi terutama dengan tujuan mendukung financial inclusion,” ungkapnya.
-
Mengapa BRI melakukan modernisasi platform conversational banking nya? Untuk itu, bersama Microsoft, BRI akan melakukan modernisasi platform conversational banking BRI, modernisasi manajemen workload IT BRI, eksplorasi teknologi kolaboratif untuk penguatan pangsa pasar BRI, peningkatan kapabilitas digital, IT hingga kemampuan teknis pekerja BRI.
Palupi telah merasakan asam garam menjadi pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dirinya sampai saat ini telah melewati tiga krisis ekonomi. Mulai krisis moneter 1998, finansial 2008, dan pandemi Covid-19 pada awal 2020.
Dia mengungkap rahasia bisnisnya bisa tetap bertahan. Menurutnya, karena sembako merupakan kebutuhan dasar. Semua masyarakat pasti membutuhkan makan.
"Bisnis ini risikonya rendah," ujarnya pada Merdeka.com di Jakarta, ditulis Selasa (23/5).
Palupi meneruskan, bisnisnya mulai berkembang, saat era digital datang. Dirinya pun tak ingin ketinggalan dengan tetap beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Teknologi digital, menurutnya, sangat membantu bisnisnya. Mulai dari pemenuhan kebutuhan informasi hingga kemudahan pembayaran.
"Kita bisa mendapatkan informasi barang baru yang dicari masyarakat dengan cepat," tuturnya.
Palupi pun tak menolak saat ditawarkan usaha sampingan menjadi agen BRIlink sekitar tahun 2018. Layanan keuangan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini diakui sangat bermanfaat melewati pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah BRIlink membantu tetap menjaga pendapatan saat omzet usaha terjun bisa sampai 50 persen waktu itu," ungkap Palupi.
Saat ditawarkan menjadi agen BRIlink oleh mantri BRI, prosesnya pun cepat dan mudah. Dirinya langsung sudah diberikan mesin EDC karena disebut dirinya sudah terdata oleh BRI.
Kebahagiaan tersendiri melek teknologi dan menjadi agen BRILink bagi Palupi karena dia bisa membantu masyarakat kecil. Di mana, pelanggan BRIlink-nya kebanyak pekerja bangunan hingga pabrik. Mereka bisa dibantunya memenuhi transaksi keuangan dengan mudah.
Hybrid Bank, Strategi BRI Sambut Era Digitalisasi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengusung konsep hybrid bank mencapai target melayani seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok negeri di era transformasi digital. BRI sendiri berambisi menjadi Champion of Financial Inclusion pada 2025 mendatang.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, pihaknya berupaya keras mendidik dan mengajarkan masyarakat untuk masuk ke dalam ekosistem keuangan. "Strategi hybrid bank yang paling tepat bagi BRI," ujar Sunarso.
"Saat masyarakat bertransformasi menjadi masyarakat digital, kita siapkan dengan digital banking. Bahwa masyarakat sekarang masih ada yang harus dilayani secara manual, kita hadir," tambahnya.
Sunarso melanjutkan, untuk merealisasikan hybrid bank, BRI memiliki sumber daya yang sangat memadai. BRI memiliki branchless network melalui Agen BRILink sebanyak 590.000 agen yang sudah tersebar di seluruh penjuru negeri.
Sunarso mengungkap dalam satu tahun terkahir transaksi masyarakat lewat BRILink bisa tembus hingga Rp 1.400 triliun.
Menurut Sunarso, nasabah UMKM terutama di segmen mikro dan ultra mikro, sudah familiar dengan gawai tetapi pengetahuannya masih terbatas dengan produk-produk keuangan.
Maka dari itu, BRI gencar menurunkan penyuluh digital dan keuangan ke desa-desa. "Kesimpulan, bahwa kita siapkan digital banking, tetapi jangan meninggalkan yang manual, karena masyarakat masih membutuhkan itu," tutupnya.
(mdk/bim)