Dunia Bisnis Masuki Era Hypercompetitive, Apa Harus Dilakukan Perusahaan?
Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari berbagai strategi untuk mengamankan pasar dan posisinya.
Penyesuaian strategi dalam bentuk restrukturisasi bisnis seringkali menjadi cara bagi perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah bagi shareholders dan pemangku kepentingan luas.
Dunia Bisnis Masuki Era Hypercompetitive, Apa Harus Dilakukan Perusahaan?
Dunia bisnis tengah menghadapi kondisi yang sangat kompetitif. Bahkan beberapa pakar menyebut bahwa dunia bisnis saat ini menghadapi era hypercompetitive.
Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari berbagai strategi untuk mengamankan pasar dan posisinya.
Penyesuaian strategi dalam bentuk restrukturisasi bisnis seringkali menjadi cara bagi perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah bagi shareholders dan pemangku kepentingan luas.
"Penyesuaian di berbagai lini usaha, mulai dari pemasok bahan baku hingga strategi perusahaan, merupakan hal yang tak dapat dihindari dalam menghadapi perubahan signifikan, " ujar Dosen Manajemen Stratejik Universitas Prasetiya Mulya, Realino Yudianto dikutip di Jakarta, Jumat (12/7).
Ditambahkan Yudianto, pemutusan hubungan kerja menjadi salah satu opsi terakhir yang dipilih oleh direksi perusahaan, selanjutnya harus dihadapi dengan fokus pada penyelesaian industrial yang sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Sebagai contoh, Meta, induk Facebook diketahui telah memangkas 22 persen total karyawannya atau sekitar 20.000 karyawan di tahun 2022.
merdeka.com
CEO Mark Zuckerberg pada saat itu mengatakan bahwa melalui efisiensi yang dilakukan, Meta akan menjadi perusahaan yang lebih kuat dan gesit (agile).
Hasilnya pada kuartal keempat 2023, pendapatan Meta naik 25 persen menjadi USD 40,1 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kinerja ini menjadi tingkat pertumbuhan tercepat perusahaan sejak pertengahan tahun 2021.
"Komitmen terhadap penyelesaian industrial yang adil dan sesuai dengan hukum adalah kunci dalam menghadapi dampak sosial dari perubahan struktural dalam perusahaan. Pendekatan terkoordinasi antara pengusaha, pemerintah, dan stakeholder lainnya akan membantu meminimalisir dampak negatif dan membawa perbaikan kepada bisnis tersebut," jelas Yudianto
Seperti diketahui, Spotify juga cuan besar pada tahun 2023 dengan raupan laba sebesar 65 juta Euro pada kuartal ketiga 2023. Hal ini terjadi setelah perusahaan melakukan restrukturisasi karyawan sebanyak 800 pekerja.
Tantangan berikutnya bagi perusahaan yang melakukan restrukturisasi bisnis adalah meningkatkan efisiensi dan kinerja. Perusahaan perlu mengoptimalkan organisasi dan kinerja operasionalnya. Langkah ini akan mendorong perusahaan untuk mencari solusi baru, menerapkan teknologi canggih, dan mendorong karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan tidak hanya dapat mengoptimalkan proses internal, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing di pasar. Proses optimalisasi ini akan menghasilkan operasi yang lebih efisien, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kinerja secara keseluruhan.
Tentang prospek ke depan, Yudianto menekankan pentingnya transparansi dan kedisiplinan perusahaan dalam mengelola perubahan yang membuka peluang pertumbuhan masa depan. Berbagai analisis menunjukkan bahwa dalam proses restrukturisasi seperti yang dialami Garuda Indonesia, perlu adanya kebijakan yang mendukung iklim investasi dan melindungi investasi, baik domestik maupun asing.
Dalam hal ini, kebijakan pemerintah yang jelas dan mendukung upaya penciptaan iklim investasi yang kondusif akan memberikan kepastian kepada pelaku bisnis untuk berinvestasi dan berinovasi, sambil tetap memperhatikan seluruh spektrum pemangku kepentingan yang terlibat.