Satu Korban Tewas Saat Tawuran Pelajar di Sukabumi
Tawuran pelajar di Kabupaten Sukabumi menyebabkan satu korban tewas. Polres Sukabumi menetapkan empat remaja yang menjadi pelaku utama penganiayaan.
Tawuran pelajar di Kabupaten Sukabumi menyebabkan satu korban tewas. Polres Sukabumi menetapkan empat remaja yang menjadi pelaku utama penganiayaan.
"Empat remaja itu berinisial RS, MI, AR dan MV. Seluruhnya merupakan oknum pelajar di salah satu SMK swasta di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, Senin (4/11).
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Dimana biasanya tawuran pelajar terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah. Mereka hapal betul angkutan umum apa saja yang digunakan dan menjadi target sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Kapan tawuran pelajar pertama di Jakarta terjadi? Tercatat tawuran itu terjadi pada 29 Juni 1968, di mana dalam catatan tersebut tawuran terjadi antara siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan siswa dari STN (Sekolah Tehnik Negeri) dan menimbulkan sebanyak 8 orang korban.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Kejadian tersebut berawal dari tawuran pelajar antardua SMK di wilayah Pasar Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (3/11) sekitar pukul 01.00 WIB.
Dua kubu pelajar tersebut berhadapan dan saling serang menggunakan senjata tajam. Namun karena jumlah kubu pelajar dari pihak korban kalah, akhirnya mundur dan saat hendak melarikan diri seorang pelajar berinisial E (16) terkena bacokan di dada.
Sementara dua rekannya yakni GP (16) terkena bacokan di tangan kanannya hingga uratnya terputus dan RMI (16) terkena bacokan pada bagian pinggang. Warga yang melihat kejadian itu membawa ketiga korban ke rumah sakit.
Korban E akhirnya mengembuskan nafas saat dalam penanganan medis, karena luka bacokan celurit di dada. Sementara dua korban lainnya saat ini sudah boleh pulang ke rumah.
Menurutnya, keempat tersangka ini mempunyai peran masing-masing. RS menjadi provokator dengan mengajak rekannya untuk tawuran, kemudian MI pelaku utama yang membacok korban hingga tewas, dan dua lainnya AR dan MV pelaku yang membacok dua rekan korban tewas saat hendak melarikan diri.
"Pada kasus ini sebenarnya kami menangkap tujuh oknum pelajar, namun dari hasil penyidikan hanya empat yang menjadi aktor utamanya, sisanya hanya sebatas saksi dan hingga kini kami masih mengembangkan kasus ini serta tidak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya," ucapnya menambahkan.
Nasriadi mengatakan pihaknya juga masih mencari barang bukti celurit yang digunakan para tersangka untuk melakukan penyerangan itu. Keempat pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca juga:
Polisi Sebut Penyerangan SMAN 10 Bandung Berawal dari Liga Sepak Bola Pelajar
Perusakan 2 SMK di Depok Diduga Terkait Tawuran Pelajar
Tawuran Pelajar di Depok, 1 Korban Tewas Akibat Luka Bacok
Sekolah Tunggu Putusan Pengadilan Beri Sanksi Siswa Terlibat Duel Gladiator di Bogor
Saling Ejek di Medsos, Puluhan Siswa SMKS PKP 2 & PKP 1 Terlibat Baku Hantam
Kronologi Pelajar di Bogor Tewas usai Duel Gladiator, Keterlibatan Alumni Didalami