1.281 Warga eks Gafatar dibawa ke Boyolali dengan 35 bus
Masing-masing bus berisikan sekitar 35 sampai 40 eks anggota Gafatar dari berbagai daerah seperti DIY, Medan & Sulawesi.
Sebanyak 1.281 eks anggota Gafatar yang terdiri dari 860 orang dewasa, 329 anak-anak dan 92 bayi secara bergelombang telah diantar ke Wisma Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mulai Rabu (27/1) malam sampai Kamis (28/1) dini hari tadi.
Pemberangkatan dilakukan secara bergelombang di bawah pimpinan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Kapten (P) Elka Setayawan. Mereka diangkut dengan menggunakan sebanyak 35 bus.
Masing-masing bus berisikan sekitar 35 sampai 40 eks anggota Gafatar dari berbagai daerah seperti DIY, Medan dan Sulawesi.
Gelombang pertama terdiri dari 11 bus yang dikawal dua unit mobil PJR Polri dan satu unit mobil PJR Dishub. Satu persatu dengan pengawalan ketat anggota TNI dari Lantai 2, Pelabuhan Penumpang Tanjung Emas, usai menjalani pendataan dan tes kesehatan mereka masuk ke dalam bus.
Gelombang kedua sebanyak 11 bus dengan dikawal tiga mobil, sedangkan gelombang ketiga 12 bus. Gelombang ke empat terdiri dari 21 bus.
Tiap satu busnya masing-masing dijaga oleh anggota pengamanan terdiri dari dua personel Brimob, satu personel TNI, satu personel Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
"Total 35 bus kami siapkan, 34 bus utama dan satu bus cadangan," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Semarang, Kolonel Laut Elka Setyawan.
Elka menjelaskan sampai pada gelombang terakhir, bus yang berangkat sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi proses pengantaran eks anggota Gafatar berjalan dengan lancar. Tidak ada satu kendala apapun dalam proses kedatangan, pendataan, pengecekan kesehatan dan pemberangkatan ke Wisma Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Semua berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Tidak ada kendala apapun. Beda dengan kedatangan eks anggota Gafatar pertama kemarin, terlalu lama dan panjang prosesnya dibanding yang sekarang ini," ucapnya.
Hanya saja, Elka menambahkan dari ribuan eks Gafatar yang diantar ke Wisma Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ada satu orang yang harus diantar menggunakan infus. Hal itu karena satu orang tersebut merupakan manula.
"Satu ambulans berisi lima orang. Satu ibu-ibu yang diinfus dengan ditemani oleh empat orang anggota keluarganya yang menemani," pungkasnya