13 Ribu Lebih Pemilih Pilkada Terdampak Erupsi Lewotobi, KPU Siapkan Langkah Mitigasi
KPU mengkaji opsi memindahkan tempat pemungutan suara (TPS) ke lokasi pengungsian.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan langkah mitigasi untuk daftar pemilih tetap (DPT) terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). KPU mencatat, keseluruhan ada 13.800 lebih DPT.
Menurut Komisioner KPU Idham Holik, pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membahas hal tersebut.
"Berkenaan dengan lebih dari 13.800 pemilih dalam DPT yang terdampak erupsi gunung merapi Lewotobi di Flores Timur, NTT, KPU RI telah mengadakan rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri," kata Idham, dikutip Minggu (17/11).
KPU mengkaji opsi memindahkan tempat pemungutan suara (TPS) ke lokasi pengungsian. Adapun tahapan pencoblosan berlangsung pada 27 November 2024.
Idham bilang, rakor mitigasi itu juga dilaksanakan dengan melibatkan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP), Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Flores Timur, serta KPU daerah.
"Mitigasi dilakukan sebagai bentuk langkah responsif KPU," kata Idham.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, jumlah pengungsi akibat bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinamis. Kata dia, jumlahnya kerap berubah.
"Kemarin 13.000, sekarang 12 ribu sekian, masih dinamis. Ketika kedaruratan selesai, banyak di antara mereka yang pulang ke rumah dan menginap di rumah kerabat," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (16/11).
Pria yang kerap disapa Gus Ipul ini menyebut, kondisi dan situasi pengungsi juga mulai membaik.
"Ya sudah membaik, Wapres juga sudah berkunjung ke sana," ucap Gus Ipul.
Dia memastikan, Kementerian Sosial (Kemensos) terus membantu penanganan bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, mulai dari penyediaan bantuan logistik hingga rehabilitasi pasca-bencana.