14 Orang Kena OTT KPK di Bekasi: Wali Kota, Kadis, Makelar Tanah, Camat hingga Lurah
Pria akrab disapa Pepen itu terjerat kasus pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan. Bukti yang disita kurang lebih Rp5,7 Miliar.
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjadi tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan. Pria akrab disapa Pepen itu terjerat kasus pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan. Bukti yang disita kurang lebih Rp5,7 Miliar.
"Tim KPK mengamankan 14 orang pada hari Rabu 5 Januari Jam 14.00 di beberapa tempat di Bekasi, Jawa Barat dan Jakarta," kata Ketua KPK Firli Bahuri di gedung KPK, Kamis (6/1).
-
Mengapa kantor Wali Kota Semarang digeledah oleh KPK? Asep menyebut bahwa penggeledahan dilakukan setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
14 Orang yang diamankan adalah RE Wali Kota Bekasi, AA swasta direktur PT ME, NP makelar tanah, BK staf ajudan RE, MB sekretaris dinas penanaman modal, HR Kasubag TU Bekasi, SY direktur PT KBR dan PT HS, HD direktur PT KBR dan PT HS. Lalu MS camat Rawa Lumbu, GL Kadis Pemukiman, AM staf dinas perindustrian, MY Lurah Jatisari, WY camat jatisampurna, dan LBM swasta.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membenarkan pihaknya mengamankan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen dalam operasi tangkap tangan (OTT). Dia mengatakan, Rahmat Effendi kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penindakan.
"Wali Kota Bekasi (Pepen) dan beberapa orang yang terkait sedang dilakukan pemeriksaan," katanya dalam keterangannya, Rabu (5/1).
Baca juga:
Lanjutkan OTT di Wali Kota Bekasi, KPK Sita Ratusan Juta Rupiah
KPK Tangkap Lagi Dua Orang di Kasus OTT Rahmat Effendi
Bertambah, Total 13 Orang Diciduk KPK Terkait OTT Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
Tak berhenti disitu, Pihak yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Bekasi, Jawa Barat terus bertambah. Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut tim penindakan KPK kembali mengamankan satu pihak lagi pada hari ini, Kamis (6/1). Jadi total pihak yang diamankan menjadi 14 orang.
"Saat ini jumlah pihak yang diamankan tim KPK ada 14 orang terdiri dari Wali Kota Bekasi, beberapa orang ASN dan pihak swasta," katanya dalam keterangannya, Kamis (6/1).
Dia menyebut, awalnya tim penindakan KPK mengamankan 12 orang. Namun pada hari ini bertambah dua orang menjadi 14 pihak yang diamankan.
Dua pihak yang baru diamankan pada hari ini yakni dari pihak swasta dan aparatur sipil negara (ASN). Namun Ali tak merinci lebih jauh dua pihak yang baru diamankan tersebut.
Baca juga:
VIDEO: Tertunduk saat Tiba di KPK, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Irit Bicara
Ketua KPK Sebut Penangkapan Rahmat Effendi Catatan Buruk Upaya Pemberantasan Korupsi
VIDEO: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjaring OTT KPK, Sejumlah Uang Diamankan
Ekspresi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjaring OTT KPK
Wali Kota Bekasi Ditangkap KPK, Menpan RB Ingatkan ASN Hati-hati Bertindak