1,5 Tahun Wabah Covid-19, Labuan Bajo Belum Miliki Alat Tes PCR
Ia menjelaskan alat yang tersedia kini hanya alat tes cepat molekuler (TCM) yang digunakan di RSUD Komodo Labuan Bajo. Sementara alat untuk pemeriksaan RT-PCR tidak ada sama sekali.
Pandemi Covid-19 sudah satu setengah tahun mewabah dunia tak terkecuali Indonesia. Sayangnya, hingga kini di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur tak juga memiliki alat tes Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Demikian diungkap Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kenapa penting untuk melakukan tes DNA? Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes DNA agar bisa mengetahui struktur genetik dalam tubuh seseorang. Selain itu juga bisa mendeteksi kelainan genetik.
-
Bagaimana peran pemetaan virus di lautan dalam penelitian? Ketika para peneliti memperoleh pemetaan virus di lautan, hal ini sangat mempermudah penelitian mereka. Peta virus di lautan memainkan peran penting karena memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi dan mempelajari jenis virus yang ada.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mengambil sampel untuk tes DNA? Pada umumnya, tes DNA dilakukan dengan cara mengambil sampel darah maupun jaringan tubuh seperti rambut atau kulit.
"Sampai saat ini alat PCR di Manggarai Barat tidak ada," kata Wabup Weng di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, seperti dikutip Antara, Senin (23/8).
Ia menjelaskan alat yang tersedia kini hanya alat tes cepat molekuler (TCM) yang digunakan di RSUD Komodo Labuan Bajo. Sementara alat untuk pemeriksaan RT-PCR tidak ada sama sekali.
Dia berujar, sebelum penerapan batas tertinggi tarif PCR sebesar Rp525.000, ada beberapa klinik yang tetap melakukan layanan RT-PCR dengan sampel yang akan dikirim ke laboratorium pemeriksa di Denpasar dengan harga yang bervariasi.
Namun, sejak diberlakukannya tarif baru pemeriksaan RT-PCR tersebut, banyak klinik tidak melanjutkan lagi layanan pengambilan sampel. Akibatnya, banyak pelaku perjalanan yang tidak bisa mendapatkan layanan pemeriksaan RT-PCR hingga berujung pembatalan perjalanan.
Menindaklanjuti berbagai keluhan pelaku perjalanan atas ketiadaan alat RT-PCR di kota super premium itu yang menyebabkan layanan pemeriksaan tidak maksimal, pemerintah berupaya mencari jalan keluar dengan meminta beberapa klinik untuk bisa melayani masyarakat yang akan bepergian dengan tarif yang telah ditentukan.
Kini, ada klinik di Manggarai Barat yang bisa memberikan layanan pemeriksaan RT-PCR dengan harga sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Di sini sudah ada satu klinik yang bisa layani RT-PCR dengan harga Rp525.000. Tapi sampelnya tetap dikirim ke Denpasar," ungkap Wabup Weng.
Lebih lanjut Wabup Weng menjelaskan, sampel yang telah diambil oleh klinik swasta tersebut akan dikirim ke Denpasar untuk diperiksa. Sehingga, hasil dari pemeriksaan sampel baru bisa diketahui setelah dua hari atau 2 x 24 jam.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah mengusulkan pengadaan alat pemeriksaan RT-PCR ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI maupun Kemenkes RI.
Wabup Weng mengatakan, pemerintah sedang menunggu hasil dari usulan tersebut.
Baca juga:
Tarik Pengunjung, Pengusaha Hotel Minta Harga Tes PCR Diturunkan Lagi
Tes PCR Covid-19 Sudah Turun, Tapi Masih Mahal
Sulitnya Berdikari di Bidang Farmasi
Dinkes Makassar: Masih Ada RS yang Belum Menurunkan Harga Tes PCR
Untung Besar di Balik Harga Tes PCR
Ade Yasin Ingatkan Fasyankes Kabupaten Bogor Tak Coba-Coba Mainkan Harga Tes PCR