16 Penambang Emas Liar Tertimbun Longsor di Solok Selatan Dievakuasi, 8 Meninggal
Curah hujan yang tinggi dari Minggu 9/5 sore sampai dini hari mengakibatkan bukit di sekitar tambang emas liar longsor dan menimbun penambang di Timbahan sekitar pukul 7.30 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat sudah menemukan dan mengevakuasi 16 orang penambang emas liar yang tertimbun longsor di Timbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari. Delapan di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Dari 16 korban tersebut delapan orang sudah meninggal dunia dan delapan lagi keadaan luka-luka," kata Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran melalui Kepala Seksi Kedaruratan Romi Aprijal, di Padang Aro, Senin (10/5) malam.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan bencana longsor yang menghancurkan Desa Legetang terjadi? Kronologi hilangnya Desa Legetang bermula pada malam hari tanggal 17 April 1955.
-
Di mana tebing tol di Bintaro itu longsor? Personel Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) DKI Jakarta dan petugas Jasa Marga melakukan penanganan longsor tebing tol di Jalan Mulia Bhakti, RT 06/01, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel).
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
Sebanyak delapan korban meninggal yang sudah ditemukan yaitu Yasril warga Sungai Padi Kecamatan Sangir, Buyung warga Bidar Alam Yuniadi alamat Abai Sangir, Ijal warga Sungai Rambutan. Selanjutnya Siat warga Sungai Rambutan, Nova warga Bumi Ayu Kecamatan Sangir, Pam De warga Dharmasraya dan Catno warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Sedangkan yang luka-luka yaitu Epi dan Deri warga Padang Air Dingin Kecamatan Sangir Jujuan, Tomi warga Timbulun dan Sito warga Sungai Rambutan Kecamatan Sangir. Seterusnya Eka alamat Bumi Ayu dan Fajrul warga Liki Kecamatan Sangir serta Abit dan Mitro warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Dia mengatakan, diperkirakan satu orang lagi yaitu Siman warga Sampu masih dalam tahap pencarian. Yang menjadi kendala di lapangan katanya, kondisi jalan yang susah dilalui dan evakuasi harus dilakukan secara manual.
Selain itu katanya, tumpukan batu berukuran besar yang menimbun lokasi juga menyulitkan tim dalam melakukan penggalian.
"Kondisi saat ini penggalian harus menggunakan alat berat karena banyak batu berukuran besar yang tidak mungkin dipindahkan secara manual," ujarnya.
Dia menambahkan, curah hujan yang tinggi dari Minggu 9/5 sore sampai dini hari mengakibatkan bukit di sekitar tambang emas liar longsor dan menimbun penambang di Timbahan sekitar pukul 7.30 WIB.
Baca juga:
Pemkab Musi Banyuasin Rugi Rp3 T Akibat Aktivitas Tambang Minyak Ilegal
Rusak Gunung Liman, 5 Penambang Liar Jadi Tersangka
Warga Baduy Minta Pemerintah Hentikan Penambangan Emas Ilegal di Gunung Liman
Polisi Buru Tiga DPO Kasus Penambangan Emas Ilegal di Parigi Moutong
Penambangan Pasir Ilegal di Muara Sungai Opak Rusak Pertanian dan Hutan Mangrove
Walhi Duga Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat Dibiarkan Aparat