1.600 personel bongkar tempat prostitusi di kolong tol Kalijodo
Pantauan merdeka.com, saat itu polisi bersama dengan petugas lainnya melakukan pembongkaran dimulai dari belakang Pos Polisi Teluk Intan, dengan menggunakan alat berat berwarna biru. Saat itu pun warga tidak ada yang melakukan perlawanan, sehingga memudahkan petugas untuk membongkar tempat tinggal mereka.
Polres Jakarta Utara melakukan penertiban tinggal warga yang berada di kolong tol Teluk Intan, Kalijodo, Jakarta Utara. Sebelum dilakukannya penertiban atau pembongkaran tempat tinggal warga, polisi sudah sering melakukan cipta kondisi agar warga tidak tinggal di tempat tersebut.
"Kita sudah melaksanakan cipta kondusif dua Minggu lalu tiap malam Minggu laksanakan cipta kondusif di sini, terakhir tadi pagi kita laksanakan cipta kondusif di sini dengan sasaran sajam miras dan barang berbahaya lainnya," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono di lokasi penertiban, Kalijodo, Jakarta Utara, Rabu (13/6).
Pantauan merdeka.com, saat itu polisi bersama dengan petugas lainnya melakukan pembongkaran dimulai dari belakang Pos Polisi Teluk Intan, dengan menggunakan alat berat berwarna biru. Saat itu pun warga tidak ada yang melakukan perlawanan, sehingga memudahkan petugas untuk membongkar tempat tinggal mereka.
Personel yang diturunkan bukan hanya dari aparat kepolisian saja, namun ada juga aparat TNI yang ikut membantu pengamanan di sekitaran lokasi tersebut.
"Ini kita ada 1600 personel gabungan dan juga ada beberapa alat berat juga yang kita turunkan," ujar Dwiyono.
Selain itu, Dwiyono menjelaskan, alasan dilaksanakannya penertiban karena selain dijadikan tempat tinggal, mereka juga menjadikan lokasi tersebut menjadi lokasi prostitusi.
"Ini agar pelaksanaan penertiban biar berjalan aman, berkaitan itu saya kasih gambaran bahwa memang di sepanjang tol Teluk Intan sudah terbangun bedeng ada digunakan untuk tempat tinggal ada yang buat maksiat baik prostitusi, bar dan lainnya," jelasnya.
"Cipta kondusif kita lakukan himbauan agar tinggalkan objek dan barang yang dimiliki, sebagian besar mereka melakukan masyarakat menghuni banyak berkemas untung meninggalkan, kita jangan untuk derestimet jangan kendor kewaspadaan, pagi hari ini saya minta secara humanis profesional selaku aparat," sambung Dwiyono.
Sampai saat ini, petugas masih melakukan penertiban di lokasi tersebut dengan menggunakan alat berat guna untuk mempermudah dan mempercepat dilakukannya pembongkaran di lokasi tersebut.