163 Taruna AAL, STIP, STP dan SMK berlayar ke Italia
Mereka akan mengikuti World Expo Milano yang akan berlangsung bulan Juni nanti.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menjadi inspektur upacara dalam upacara pelepasan keberangkatan 163 delegasi Indonesia ke Genoa, Italia untuk mengikuti kegiatan World Expo Milano (WEM) 2015 di Milan.
Pelepasan delegasi ini berlangsung Selasa sore (28/4), di Dermaga Madura Ujung Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur.
Para delegasi ini terdiri dari taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), taruna dan dosen dan Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta, taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), dan mahasiswa Universitas Hang Tuah, serta gabungan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang kemaritiman/kelautan dalam rangka pelayaran Muhibah Kartika Jala Krida (KJK) menggunakan KRI Banjarmasin 592.
Dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, WEM merupakan salah satu event terbesar dunia setelah Olimpiade dan World Cup, yang diikuti oleh 145 negara dan lebih dari 120 juta pengunjung dari seluruh dunia. Kegiatan yang bertema Feeding The Planet, Energy for Life ini dilaksanakan selama 6 bulan, dari tanggal 1 Mei hingga 31 OKtober 2015.
Menko Maritim mengatakan, operasi pelayaran KJK ke WEM 2015 merupakan salah satu upaya menegaskan kembali eksistensi maritim Indonesia di dunia internasional. Pelayaran ini dilakukan mulai 30 April hingga kembali ke Surabaya pada 10 Juni 2015. Dari Surabaya, akan singgah di Medan, Sumatera Utara; Cochin, India; Salalah, Oman; Alexandria, Mesir; dan tiba di Genoa, Italia. Pada rute kembalinya, akan singgah di Jeddah, Arab Saudi; Karachi, Pakistan; Padang, Sumatera, Barat; Jakarta; dan kembali ke Surabaya.
Sementara itu, keikutsertaan taruna dan taruni ini ke WEM 2015 adalah dalam rangka mendukung program strategis pemerintah Indonesia mempromosikan seni dan budaya bahari serta peningkatan kapasitas peserta didik melalui pelayaran internasional yang meliputi kuliah umum selama pelayaran. Tujuan keikutsertaan taruna dan taruni adalah memperkenalkan budaya Indonesia; memperkenalkan sekolah ; serta saling bertukar pengalaman belajar dengan taruna AAL, STP,STIP, dan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama dalam pelayaran, .
Pada 8 Juni 2015, bertepatan dengan World Ocean Day yang tahun ini bertema Healthy Oceans, Healthy Planet, para delegasi akan menampilkan gelar budaya/atraksi seni maritim Indonesia. Genderang Suling AAL Gita Jala Taruna yang berjumlah 77 orang dengan membawakan 25 lagu, akan tampil di kompleks WEM 2015, sedang para taruna STP dan STIP akan menyelenggarakan Gelar Budaya di Paviliun Indonesia WEM 2015, sekaligus menyambut Presiden RI Joko Widodo, yang diagendakan hadir di Milan.
Gelar budaya yang akan dibawakan taruna STP berupa tarian daerah Bali, Papua, dan Aceh.
Kehadiran Presiden memiliki arti penting sebagai momentum memperkenalkan pemerintahannya serta mempromosikan kekayaan Indonesia, baik dari segi sumber daya alam maupun hasil keterampilan putera dan putri bangsa. Terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan menyambut HUT RI ke-70, misi Presiden ke Milan dalam menunjukkan laut sebagai sumber masa depan bangsa dan serta program pemerintah dalam memberantas illegal fishing. Selain itu, event ini menjadi salah satu media sosialisasi konsep pemerintahan Jokowi, yaitu 'Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia'.
Melalui penyelenggaraan WEM 2015 ini diharapkan menjadi event strategis dalam rangka mempromosikan sektor kelautan dan perikanan Indonesia kepada dunia internasional, melalui partisipasi dosen dan taruna AAL,STIP,STP,Universitas Hang Tuah dan SMK sebagai peserta perwakilan Indonesia pada event tersebut.
Baca juga:
Menko Kemaritiman lepas ratusan taruna kelautan ke Italia
Menko Maritim fokus bahas pemberdayaan laut dan samudera di KAA
Demi poros maritim dunia, Indonesia mobilisasi dukungan peserta KAA
Pemerintah gelontorkan Rp 2,1 T bangun pulau kecil Indonesia
-
Apa konsep yang diusung oleh Indonesia untuk memperkuat posisi maritimnya? Konsep ini disusun atas dasar pertimbangan bahwa kekuatan ekonomi dan politik dunia sesungguhnya bergeser ke wilayah Asia, sehingga konsekuensinya Indonesia yang merupakan negara maritim dianggap perlu mengembangkan diplomasi maritim serta secara bersamaan membangun kekuatan pertahanan laut.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Kapan Korps Marinir Indonesia resmi dilahirkan? Korps marinir lahir pada tanggal 15 November 1945 di Tegal, Jawa Tengah, dengan nama Corps Mariniers.
-
Apa yang dideklarasikan Djuanda untuk menetapkan kedaulatan laut Indonesia? Dalam deklarasinya, ia menegaskan bahwa laut Indonesia adalah laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia. Wilayah laut tersebut menjadi satu kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Bagaimana teknologi penginderaan jauh berperan dalam menjaga kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan? Teknologi penginderaan jauh ini memiliki fungsi signifikan pada negara-negara yang teritorialnya didominasi oleh lautan dan memerlukan perlindungan dalam hak kedaulatan negara, aset dari Angkatan Laut, infrastruktur serta sumber daya baik alam maupun masyarakatnya.