17 April Musim Panen Ikan, Nelayan Pantai Selatan Pilih Melaut Ketimbang Mencoblos
Bulan April merupakan panen ikan seperti ikan Layur, Sotong, Tongkol dan ikan yang hanya berkembang biak pada bulan April. Sehingga sebagian besar nelayan akan melaut, meskipun bersamaan dengan Pemilu.
Seribuan nelayan di pesisir pantai Cianjur selatan, Jawa Barat, memilih melaut pada tanggal 17 April mendatang. Mereka memilih melaut ketimbang mencoblos karena hari itu bersamaan dengan musim panen ikan yang sejak beberapa bulan terakhir ditunggu-tunggu.
"Pemilu kali ini bersamaan dengan musim panen ikan, kami lebih memilih untuk pergi melaut dibandingkan harus pergi ke TPS yang sudah ditentukan, biasanya melaut selama tiga hari," kata Jamal (52) seorang nelayan di Pantai Jayanti kepada wartawan, Sabtu (6/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Dia menjelaskan, bulan April merupakan panen ikan seperti ikan Layur, Sotong, Tongkol dan ikan yang hanya berkembang biak pada bulan April. Sehingga sebagian besar nelayan akan melaut, meskipun bersamaan dengan Pemilu.
"Musim panen ikan terjadi mulai Maret sampai April, sekali melaut kami mampu membawa pulang hasil tangkapan hingga satu kuintal per satu kali melaut, jadi rugi kalau satu hari tidak melaut," kata dia.
Saat panen ikan tiba, nelayan mampu membawa pulang uang ke rumah mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Sehingga mereka memilih melaut dari pada harus menyalurkan aspirasinya meskipun hanya butuh waktu beberapa menit.
"Daripada harus kehilangan penghasilan untuk anak dan istri, kami lebih memilih untuk melaut dari pada harus datang ke TPS karena kami pergi melaut pada malam hari dan kembali pagi," kata Jamal, seperti diberitakan Antara.
Dia menambahkan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan nelayan di pantai selatan. Mereka lebih memilih melaut dari pada ke TPS karena selama ini tidak ada sosialisasi yang bisa mengharuskan mereka untuk datang.
"Meskipun ada yang melakukan sosialisasi terkait dengan Pemilu tahun ini, kami akan tetap lebih memilih untuk pergi melaut. Selama ini, Pemilu tidak menghasilkan apapun untuk nelayan," kilahnya.
Sementara Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi mengatakan, pihaknya secara gencar telah melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan di Cianjur, untuk meningkatkan partisipasi warga datang ke TPS pada 17 April termasuk kalangan nelayan.
"Nelayan di pantai Janyanti yang pernah kami datangi, tetap memilih untuk melaut karena pada bulan April sedang musim ikan. Namun kami melalui relawan tetap menggencarkan sosialisasi akan pentingnya pemilu untuk nelayan," katanya.
Bahkan untuk mencapai target, tambah dia, pihaknya berkoordinasi dengan PPK dan PPS setempat untuk melakukan sosialisasi langsung ke nelayan di pesisir selatan Cianjur, agar ke TPS menyalurkan aspirasinya sebelum melaut.
Sementara Sekjen KPU Endad Hamdani, menambahkan yang menjadi kekhawatiran pihaknya target aspirasi tidak tercapai karena hari H pemilu berdekatan dengan hari libur nasional pada tanggal 19 April.
"Biasanya kalau sudah libur panjang, warga lebih memilih berlibur ke luar kota. Namun kami akan terus menggencarkan sosialisasi agar tingkat partisipasi meningkat atau mencapai target," katanya.
Meskipun terkendala beberapa faktor tersebut, pihaknya optimis mampu mencapai target yang sudah diberikan KPU-RI karena sudah melakukan sosialisasi secara gencar diberbagai lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan.
Baca juga:
Geliat Penangkapan Tuna Sirip Kuning di Aceh
Nelayan di Bone Ketahuan Simpan Luluhan Jeriken Bom Ikan
2 Kapal Dibakar, Nelayan Tradisional & Pengguna Pukat Harimau di Bengkulu Bentrok
Nelayan Kini Bisa Pinjam Modal Usaha Lewat DanaLaut
Wiranto Kaget Nelayan Bisa Kantongi Rp 5 Juta per Hari
Relawan Juluki Jokowi Sebagai Bapak Nelayan
Kapal Rusak, Nelayan di Meulaboh Terombang Ambing di Laut Selama 2 Hari