17 Helikopter & 9 pesawat base wing sisir perairan Pangkalanbun
Saat ini sudah ditemukan enam jenazah, satu di antaranya perempuan berpakaian pramugari.
Proses pencarian di hari keempat pesawat AirAsia dilanjutkan. Saat ini sudah enam jenazah dievakuasi, satu di antaranya perempuan berpakaian pramugari.
Sejumlah armada juga dikerahkan agar mempermudah proses pencarian di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Namun cuaca buruk menjadi kendala.
"Unsur udara 17 helikopter disiapkan. Saat ini belum bergerak karena cuaca gabungan, kemudian ada 9 pesawat base wing sewaktu-waktu kita gerakan mencari, mengevakuasi," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).
"Sekarang sudah 80 persen kekuatan, sudah masuk hanya belum bisa laksanakan karena gelombang dua sampai tiga meter, hujan deras juga di daerah operasi," tambahnya.
Selian udara dan laut, kata Soelistyo, unsur darat juga siap membantu. "Mereka akan dukung menerima sampai selesai identifikasi," tandasnya.
Sebelumnya, pencarian di hari ketiga, Selasa (30/12) pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 yang membawa 155 penumpang membuahkan hasil. Tim SAR menemukan petunjuk awal di sekitar perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, berupa serpihan warna putih yang diduga berasal dari pesawat AirAsia.
Penemuan benda tersebut berada pada jarak 190 km dari Pangkalanbun, atau 10 km dari titik hilangnya pesawat Air Asia.
Untuk memastikannya, helikopter milik Basarnas dan TNI AU diterbangkan menuju lokasi ditemukannya serpihan diduga milik AirAsia QZ8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Serpihan itu terlihat saat Hercules C 130 melakukan pencarian melalui udara.
Baca juga:
Tidak ada tindakan forensik jenazah AirAsia di Pangkalanbun
Cuaca buruk, Pasukan Katak gagal menyelam cari korban AirAsia
Jokowi tunjuk Jatim jadi pusat identifikasi Korban AirAsia
Tak ada petasan tahun baru, warga diminta doakan korban AirAsia
Dua jenazah AirAsia tiba di Bandara Iskandar, Pangkalanbun
Jokowi minta malam tahun baru tak dirayakan berlebihan
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.