19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG
Gempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.
Gempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG
Gempa magnitudo 6.0 skala richter yang berpusat di Tuban, Jawa Timur ternyata disebabkan oleh sesar lokal di laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser (strike slip).
Meski demikian, gempa yang terjadi hingga 19 kali itu dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan menyebutkan, telah terjadi gempa bumi di Laut Jawa dengan parameter OT: 11.22.45 wib Latitude :5,79 LS Longitude: 112,32 BT Magnitudo 6,0 dengan kedalaman:10 km.
Kepala Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan mengatakan, gempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban.
Gempa diakuinya dirasakan mulai dari Pulau Bawean, Gresik; Tiban, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Sampit, dan Barito Kuala.
"Penyebab gempa, sesar lokal di Laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser (strike slip). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami," tegasnya, Jumat (22/3).
Dari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, terhitung hingga pukul 15.00 WIB, terjadi gempa susulan sebanyak 19 kali.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan yang masih mungkin terjadi.
"Kepada Masyarakat yang rumah atau bangunan yang rusak dan dirasakan tidak aman untuk tidak ditinggali terlebih dahulu antisipasi terjadi gempa susulan," tambahnya.