2 Buaya Nusakambangan Bikin Heboh Emak-Emak di Perahu
Sepekan lalu, penampakan buaya Nusakambangan di Perairan Teluk Penyu dan Bengawan Donan bikin heboh. Lantas, buaya itu raib. Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Tengah yang berupaya menyisir pun hanya bisa gigit jari. Buaya Nusakambangan, benar-benar hilang dari peredaran.
Sepekan lalu, penampakan buaya Nusakambangan di Perairan Teluk Penyu dan Bengawan Donan bikin heboh. Lantas, buaya itu raib. Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Tengah yang berupaya menyisir pun hanya bisa gigit jari. Buaya Nusakambangan, benar-benar hilang dari peredaran.
Pekan berganti, buaya Nusakambangan kembali menampakkan diri. Kali ini buaya ini tepergok oleh serombongan emak-emak penumpang perahu yang tengah melakukan perjalanan di Laguna Segara Anakan.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Bagaimana cara buaya tersebut ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Mengapa buaya di Cirebon dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Kenapa cilor dibalut telur? Cilor adalah makanan khas Sunda yang terbuat dari tepung tapioka atau yang biasa disebut “aci” dalam Bahasa Sunda yang dimasak dengan cara aci dibalut dengan telur.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Kapan tayamum menjadi batal? Tayamum akan langsung batal jika Anda telah menemukan air sebelum melakukan salat.
Video penampakan buaya itu beredar luas di berbagai linimasa, terutama Facebook dan WhatsApp. Nampak emak-emak penumpang perahu begitu heboh oleh penampakan buaya yang diperkirakan sepanjang empat meter itu.
Di belakang buaya raksasa itu, nampak masih ada seekor lagi, dengan ukuran lebih kecil. Di antara kekhawatiran bertemu makhluk buas itu, satu penumpang perahu merekamnya.
Namun, penumpang perahu lainnya nyaris tak bisa mengendalikan diri. Mereka takut diserang buaya dan meminta tukang perahu untuk mempercepat laju perahunya. Pasalnya, jarak antara perahu dengan buaya itu cukup dekat, hanya kisaran belasan meter.
"Cepetan Pak Raji," ucap salah satu penumpang perahu itu.
Tak diketahui pasti siapa dan hendak ke mana rombongan berperahu ini. Tetapi, belakangan diketahui penampakan buaya Nusakambangan itu terjadi di Terobosan Buaya, kawasan Laguna Segara Anakan.
Buaya Nusakambangan itu terlihat tengah mendarat di sebuah kawasan hutan bakau atau mangrove Laguna Segara Anakan. Area ini disebut sebagai Tikungan Buaya. Ada semacam parit kecil yang menembus tikungan sungai laguna yang lantas disebut sebagai Terobosan Buaya.
"Tikungan Buaya ya Trobosan Buaya, nama sungai. Cuma, buaya seringnya tinggal di bagian tikungannya," ucap Kustoro, warga Ujungalang Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Rabu (22/5).
Kustoro tak heran dengan penampakan buaya di tempat ini. Tahun 1999 lalu enam ekor buaya juga terlihat di Tikungan Buaya ini.
Nahas, satu di antaranya terjerat jaring nelayan dan mati. Lantas lima buaya lainnya raib. Sampai kemudian, ada penampakan buaya lagi di tempat ini, baru-baru ini.
Dia tak bisa menduga-duga apakah dua ekor buaya yang terlihat akhir-akhir ini adalah buaya yang hilang 18 tahun lalu atau buaya yang bermigrasi dari sebuah tempat. Namun melihat penampakannya di tempat yang sama, diduga kuat buaya ini adalah para penghuni lama.
"Pertanyaannya, fenomena apa yang menyebabkan buaya bermigrasi. Perpindahan itu pasti ada penyebabnya," ucap Kustoro.
Belakangan, ada pula informasi sumir yang menyebut para nelayan yang berasal dari aliran Sungai Cibeureum juga melihat ada penampakan buaya di muara Cibeureum di Laguna Segara Anakan. Nampaknya, buaya mulai masuk ke kawasan lebih hulu.
"Penjala ikan bilang seperti itu," ucap Akhmad Fadli, warga Sidamulya Kecamatan Sidareja, Cilacap.
Baca juga:
Dicari-cari Teman, Amri Ditemukan Tewas Diserang Harimau
Ular Piton Seberat 50 Kg Muncul saat Buka Puasa, Ayam dan Kucing Jadi Sasaran
Diduga Dimangsa Harimau, Warga Padang Lawas Tewas Mengenaskan
Macan Kumbang Nusakambangan Turun Gunung
Buaya Berkeliaran di Dekat Nusakambangan, Warga Diminta Waspada
Pria India Tewas Diterkam Macan Tutul Saat Buang Hajat
Hilang Diterkam Buaya, Bocah 8 Tahun di Berau Akhirnya Ditemukan Tewas