2 Masih Diburu, WN India Lolos Karantina Kabur ke Surabaya, Batam dan Bandung
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra menegaskan, jajarannya berhasil mengamankan 5 dari 7 orang WN India, yang lolos tidak mengikuti kewajiban karantina selama 14 hari
Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta, masih memburu dua Warga Negara India, Muhammed Shereef dan Sathyanarayana Raomendarkar dalam kasus dugaan pidana karantina kesehatan dan wabah penyakit. Keduanya, diduga tidak mengikuti prosedur kekarantinaan setelah tiba di Bandara Soetta, usai melakukan perjalanan terbang dari Chenai India pada 21 April 2021 lalu.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra menegaskan, jajarannya berhasil mengamankan 5 dari 7 orang WN India, yang lolos tidak mengikuti kewajiban karantina selama 14 hari, setelah tiba di Bandara Soetta pada (21/4)
-
Apa itu karmin? Karmin adalah bahan pewarna merah tua yang dihasilkan dari serangga dari keluarga Coccidae.
-
Siapa Kartini Hermanus? Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Raden Ayu Kartini Hermanus merupakan sosok yang patut diperhitungkan dalam sejarah militer Indonesia. Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan Epy Kusnandar menikahi Karina? Ketika mereka menikah pada 27 Juli 2008, Epy Kusnandar berusia 44 tahun, sedangkan Karina saat itu masih seorang gadis berusia 25 tahun.
"Warga negara India, di beberapa lokasi yang ada di Batam, Bandung, Jakarta dan Surabaya. Sehingga total keseluruhan yang sudah 5 orang dari 7 orang. Dua orang lagi masih kita kejar, semuanya WN India ini yang menggunakan pesawat Air Asia QZ988," jelas Adi.
Kapolres menerangkan, dari seluruh WN India yang melanggar aturan kekarantinaan kesehatan dan wabah penyakit dengan tidak mengikuti karantina di hotel setelah terbang dari Luar Negeri itu, jajarannya kemudian dapat membongkar pelaku yang membantu para pelaku agar bisa lolos dan tidak dibawa ke Hotel.
"Kemudian dari situ kita dalami lagi bagaimana proses mereka bisa keluar dari bandara dengan tidak dikarantina. Di antaranya ada beberapa dibantu oknum yang memiliki pas bandara, kemudian juga ada yang melalui sambungan telepon oleh suaminya," kata Adi.
Selanjutnya, para pihak yang membantu meloloskan dan membantu WN India tidak mengikuti karantina di hotel itu, ditetapkan Polisi sebagai tersangka, dengan Undang-undang karantina dan penyebaran wabah penyakit.
"Seperti suaminya menyuruh yang bersangkutan, yang sebenarnya sudah memesan Hotel Mercure. Kemudian menyuruh untuk tidak naik kendaraan ke Mercure, tetapi menggunakan taksi langsung pulang ke apartemen. Sehingga baik untuk WNA-nya sementara kita tempatkan di Holiday Inn," kata Adi.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menetapkan 11 orang tersangka dalam tindak pidana karantina kesehatan dan wabah penyakit, atas perbuatan para penumpang asal Luar Negeri yang tidak mematuhi kewajiban karantina selama 14 hari. Dan perbuatan membantu penumpang asal luar negeri itu, tidak lolos dari kewajiban karantina.
Baca juga:
Tersangka Mafia Karantina Paham Seluk Beluk Proses Dokumentasi di Bandara Soetta
Cerita WNA Karantina Covid-19 di Hotel PIK, Bebas Berenang dan Jalan Keliling Jakarta
Loloskan WN India dari Kewajiban Karantina, 11 Orang Jadi Tersangka
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Lagi Terkait Ayah-Anak Loloskan Orang Tanpa Karantina
Pelaku yang Loloskan Karantina WNI Ternyata Pensiunan PNS Disparekraf DKI