2 Penjara di Padang dinilai rawan kericuhan saat Pilkada serentak
Dua penjara yang dimaksud yakni Rumah Tahanan (Rutan) Anak Air dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang.
Kapolresta Padang AKBP Yulmar Try Himawan menyebutkan, dua lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Kota Padang dinilai rawan kericuhan saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang digelar secara serentak, Rabu (27/6). Dua penjara yang dimaksud yakni Rumah Tahanan (Rutan) Anak Air dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang.
"Karena di sana tempat terpidana memilih, dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya gesekan. Kita tetap mewaspadai hal tersebut dengan sifat antisipasi dan siap," katanya kepada merdeka.com, Selasa (26/6).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Setiap berapa tahun sekali Pilkada di Indonesia dilaksanakan? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Kericuhan dinilai sebagai ajang kesempatan untuk melarikan diri. "Sementara untuk TPS di luar Lapas yang berjumlah 1.598 TPS dipastikan aman, meskipun ada sejumlah TPS yang jauh dari jangkauan kami, seperti di TPS Sungai Pisang," tuturnya.
Sambung mantan Wakil Direktur (Wadir) Reserse Narkoba Polda tersebut, pihaknya mengerahkan 700 anggotanya ke TPS.
"Artinya setiap dua personel polisi akan mengawasi empat TPS dengan dibantu delapan petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Sat Linmas). Untuk TPS yang kami anggap rawan lebih ketat lagi, dua TPS dikawal dua polisi dengan empat Sat Linmas," paparnya.
Dia menegaskan kepada jajarannya untuk tidak mencoba menjadi saksi, baik saat pemilihan maupun penghitungan suara.
"Saya tegaskan, kami tetap harus netral dan tidak masuk ke dalam ruang pencoblosan, kecuali jika diminta oleh Ketua Kelompok Pemungutan Pemilihan Suara (KPPS) dan itupun sifatnya hanya mengawasi," terangnya.
Terkait pengamanan Pilkada di empat tempat, Polda Sumbar mengirimkan 100 personel dari Satuan Brigade Mobil (Brimob). "Sesuai permintaan dari Polda Sumut dan sudah kita berangkatkan sejak Minggu lalu, dan akan bertugas hingga 30 Juni 2018 mendatang," kata Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal.
Polda Sumbar akan kembali mengirimkan personel tambahan jika dibutuhkan oleh Polda Sumut. "Sesuai kebutuhan dan jika kembali diminta kami (akan) kirim lagi," tuturnya.
Baca juga:
Diusung 10 partai, Emzalmi-Desri maju di Pilwalkot Padang
Kisah wali kota paling jujur se-Indonesia, sampai ngutang anak buah
Deretan TPS unik di Pilkada serentak dijamin bikin tertawa
PKS klaim pasangan Irwan-Nasrul unggul di Pilgub Sumbar
Kurang sosialisasi, pemilih pilkada di Sumbar di bawah 80 persen