2 Tahun berlalu, keluarga masih berharap pembunuh Akseyna dibekuk
2 Tahun berlalu, keluarga masih berharap pembunuh Akseyna dibekuk. Ayahanda Akseyna mengungkapkan pihak keluarga masih menaruh harapan besar kepada Kepolisian untuk segera menguak kasus tersebut. Pasalnya, disinyalir, Akseyna tewas dibunuh.
Misteri kematian mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Biologi Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori hingga kini belum terkuak. Padahal, dua tahun sudah sejak penemuan jenazah Akseyna di danau UI yang lengkap dengan tas ransel berisi batu.
Kolonel Mardoto, ayahanda Akseyna mengungkapkan pihak keluarga masih menaruh harapan besar kepada Kepolisian untuk segera menguak kasus tersebut. Pasalnya, disinyalir, Akseyna tewas dibunuh.
"Tentang kasusnya kami mengharapkan polisi untuk terus melakukan penyidikan, karena itu memang tugasnya dan makin ditingkatkan," ujar Mardoto usai dihubungi merdeka.com, Senin (27/3).
"Berharap dengan cepat pelaku dapat ditemukan," tambahnya.
Mardoto mengungkap sempat menghubungi Kapolresta Depok yang baru yakni Kombes Herry Heryawan. Saat itu, ia menanyakan perkembangan kasus kematian Akseyna serta meminta izin untuk mengambil barang-barang almarhum di kamar indekosnya.
"Pertama saya tanya perkembangannya. Kedua saya minta izin mengambil barang-barang milik anak saya yang di kosan. Sabtu kemarin saya didampingi oleh kasat Reskrim ambil barang-barang itu, soalnya sudah dua tahun tidak ada perkembangan jadi biar keluarga yang merawat barang-barangnya. Kalau pertanyaan pertama belum ada perkembangan. Saya baca di media online di Polda Hendy (Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan) bilang belum ada perkembangan, itu yang saya baca di media online," bebernya.
Sebelumnya, jasad mahasiswa berprestasi itu ditemukan mengambang di Danau Kenangan yang ada di dalam kampusnya, 26 Maret 2015 silam.
Saat itu, Fauzi, salah satu mahasiswa di kampus yang sama menaruh curiga akan apa yang ia lihat di permukaan pinggir danau. Setelah dicermati, rupanya benda mencurigakan tersebut tubuh seorang laki-laki yang sudah terbujur kaku.
Saat ditemukan, jenazah Akseyna menggendong ransel yang belakangan diketahui berisi batu seberat 14 kilogram.
Mulanya, kepolisian menduga Akseyna tewas bunuh diri. Pasalnya, ditemukan sepucuk surat yang berisi dirinya akan pergi jauh.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Aksin memilih bertani pepaya? “Ternyata kegagalan saya yang pertama itu di operasional transportasi. Setelah itu saya mulai lagi mencari pasar. Di sana mulai ada keuntungan walau hanya sedikit. Ternyata di pepaya itu lebih menjanjikan dibandingkan dulu waktu masih di peternakan,” ungkap Aksin.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
Baca juga:
Polres Depok klaim siap ungkap kasus tewasnya Akseyna
Gerak cepat usut kasus Akseyna, Polres Depok bentuk tim khusus
Tabir kematian Akseyna kembali muncul ke permukaan
2 Tahun pembunuhan Akseyna, polisi masih sulit temukan pelaku
Sesal ayahanda, kematian Akseyna terlalu dini disebut bunuh diri