2 Terduga teroris di Banyuwangi, polisi perketat Pelabuhan Gilimanuk
2 Terduga teroris di Banyuwangi, polisi perketat Pelabuhan Gilimanuk. Sejumlah aparat kepolisian bersenjata lengkap di Gilimanuk juga terlihat membantu melakukan pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan baik yang masuk Bali maupun ke luar Bali.
Pasca penangkapan dua orang terduga jaringan ISIS di Banyuwangi, Jawa Timur kemarin pagi, Polda Bali langsung menempatkan pengamanan berlapis di pintu masuk pelabuhan Gilimanuk Bali.
Terlebih informasinya dua orang terduga teroris yang terbukti membawa beberapa senjata tajam itu hendak masuk Bali melalui penyebrangan pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
Pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan yang masuk Bali melalui pelabuhan Gilimanuk dilakukan secara lebih teliti dan berlapis dengan melibatkan sejumlah porsonil dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Polres Jembrana serta dibantu personil Bromob dan aparat TNI.
Sejumlah aparat kepolisian bersenjata lengkap di Gilimanuk juga terlihat membantu melakukan pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan baik yang masuk Bali maupun ke luar Bali.
"Antensi khusus terhadap masuknya barang-barang berbahaya, bahan peledak, senjata api maupun senjata tajam, termasuk jaringan teroris ke Bali tetap kita jalankan sesuai protap," terang Kapolres Jembrana AKBP Proyanto Priyo Hutomo, Rabu (5/7).
Atensi khusus itu dilakukan dengan cara penebalan personil untuk memaksimalkan pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan yang masuk Bali. Terlebih saat ini masih merjalan arus balik mudik Lebaran.
"Karena bisa saja para pelaku kejahatan memanfaatkan momen arus balik ini untuk masuk ke Bali melalui jalur darat. Intinya kami tidak boleh lengah dan tidak mau kecolongan,” tandasnya.
Disisi lain Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol AA Gede Arka mengatakan, sesuai perintah Kapolres Jembrana untuk mengantisipasi masuknya pelaku kejahatan termasuk jaringan teroris ke Bali, agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengoftimalkan pemeriksaan.
Pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan masuk Bali dilakukan secara lebih teliti, dilengkapi dengan personil bersenjata untuk mengawasi rekannya yang sedang melakukan tugas pemeriksaan.
Demikian halnya penjagaan mako lebih diperketat, melalui pemantauan CCTV, memasang portal dan barier setelah tengah malam.
"Kita juga memeriksa barang bawaan tamu yang datang ke Polsek dan meminta tamu melepas jaket dan menaruh tas yg dibawanya ditempat yg sudah disediakan," ungkapnya.
Sebelumnya informasi yang diterima, Selasa (4/7) sekitar pukul 03.30 WIB, pihak kepolisian Banyuwangi mengamankan dua orang terduga kelompok ISIS dengan membawa sejumlah senjata tajam di dalam tasnya.
Kedua orang yang diamankan tersebut masing-masing, Aji Muhammad I Gusti Ngurah Rai (53) kelahiran Denpasar dan tinggal di Dusun Losari RT 005/RW 003, Desa Kletek, Kecamatan Taman, Sidoarjo dan Sutari (37) asal Dusun Pakel RT 001/RW 002, Desa Nglutung Kecamatan Sendang, Tulungagung.
Mereka diamankan pihak Polsek Glemore karena kedapatan membawa 1 buah sangkur komando, 1 buah golok, 1 buah pisau, korek api berbentuk senjata dan sarung senpinya, 1 kunci T, 1 buah besi menyerupai paku dan 1 kotak petasan.