20 Pengendara tewas di jalanan Bekasi dalam tiga bulan terakhir
20 Pengendara tewas di jalanan Bekasi dalam tiga bulan terakhir. Ada tiga jalur paling banyak terjadi kecelakaan. Di antaranya Jalan Siliwangi atau Jalan Narogong, Sultan Agung, dan KH. Noer Ali. Ke tiga jalur tersebut merupakan jalan utama penghubung antar daerah.
Sebanyak 20 orang tewas di jalanan di Kota Bekasi, Jawa Barat sepanjang Januari-April 2017 akibat kecelakaan lalu lintas. Paling banyak berada di jalur tengkorak.
"Secara keseluruhan ada 118 kasus, 20 meninggal dunia, 5 luka ringan, dan 119 luka berat," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP I Nengah Adi Putra, Selasa (11/4).
Ia mengatakan, ada tiga jalur paling banyak terjadi kecelakaan. Di antaranya Jalan Siliwangi atau Jalan Narogong, Sultan Agung, dan KH. Noer Ali. Ke tiga jalur tersebut merupakan jalan utama penghubung antar daerah.
Di Jalan Raya Narogong, kata dia, merupakan ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Di sepanjang ruas tersebut pun, banyak berdiri pabrik, dimana, truk-truk logistik pun kerap melintas tiap harinya di ruas jalan tersebut.
Sedangkan, di ruas Jalan KH Noer Ali dan Jaln Raya Sultan Agung yang merupakan ruas jalan negara pun sering terjadi kecelakaan. Sama seperti ruas Jalan Raya Narogong, dua ruas jalan tersebut pun merupakan ruas jalan yang jadi akses pengendara melaju dari Kota Bekasi menuju Jakarta dan sebaliknya.
"Di musim arus mudik lebaran, jalur tersebut menjadi jalan penghubung pengendara menuju kampung halamannya yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia.
"Apalagi di Jalan KH Noer Ali sedang ada pembangunan jalan layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, kontur jalan pun sedag banyak yang berlubang akibat alat berat dan pengerjaan, serta cuaca ekstri yang terjadi belakangan ini," kata I Nengah.
Kanit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Indira mengatakan, penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas karena kontruksi jalan yang rusak, cuaca, kelaikan kendataan, serta kalalaian pengguna jalan itu sendiri.
"Kejadian kecelakaan rata-rata terjadi lantaran pengendra yang kurang tertib," ujarnya.
Padahal, kata dia, jalanan merupakan tempat paling berbahaya. Karena itu, pengendara pun butuh fokus agar bisa selamat sampai tempat tujuan.