2.000 Personel Gabungan Disiagakan Antisipasi Bencana di Sumut
Edy mengatakan, sejumlah lokasi rawan bencana, seperti dataran tinggi dan perairan. Belajar dari musim penghujan sebelumnya, Polda, TNI dan Pemprov Sumut harus mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor di kawasan ini.
Curah hujan yang tinggi di Sumatera Utara (Sumut) belakangan ini berpotensi memicu bencana. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengimbau, seluruh masyarakat di daerah ini untuk siaga.
"Kita tahu sendiri saat ini di mana-mana terjadi bencana alam. Kenapa bencana alam? Memang biasa di bulan ber ber ber, itu curah hujan cukup tinggi. Obat dalam pencegahan bencana alam adalah kesiapan," katanya usai Apel Kesiapan Antisipasi Bencana Alam, di Lapangan KS Tubun Markas Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja KM 10,5, Medan, Senin (9/11).
-
Apa yang dilakukan Rendy Meidiyanto saat ini? Rendy Meidiyanto, bintang sinetron populer "Ganteng-Ganteng Serigala" yang sempat menghilang dari layar TV. Kini, memilih jalan berbeda dengan menjadi anggota TNI AL. Simak ulasannya di sini!
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Eddy Meijer lahir? Eddy Meijer, lahir pada 7 April 2007 di Jakarta, akan segera berusia 17 tahun.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
Dia mengatakan, sejumlah lokasi rawan bencana, seperti dataran tinggi dan perairan. Belajar dari musim penghujan sebelumnya, Polda, TNI dan Pemprov Sumut harus mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor di kawasan ini.
"Daerah (kabupaten) Toba, Karo, Pakpak Bharat dan daerah tinggi lainnya termasuk juga yang kita antisipasi itu banjir di Labuhanbatu. Ini yang sangat kita antisipasi, ada tempat-tempat yang harus kita siapkan alat-alat berat, personel dan peralatan. Bila ada bencana bisa segera diatasi," ujarnya.
Alat berat telah disiapkan di wilayah rawan bencana banjir dan longsor. Sementara di daerah pesisir pantai dan danau, lanjutnya, juga disiapkan alat selam dan penyelam. Sekurangnya 2.000 personel dikerahkan untuk siap-siaga bencana di Sumut.
"Ada 2.000 personel yang terdiri dari Polda, Kodam, Basarnas dan Pemprov Sumut. Mereka dilatih dan disiapkan untuk bisa menghadapi bencana dengan baik, sudah tahu apa yang perlu dilakukan bila bencana," jelas Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin.
Dia berharap dengan kesiapsiagaan Polri, TNI, Basarnas dan Pemprov maka penanggulangan bencana bisa cepat diatasi, terutama dalam menyelamatkan nyawa manusia. “Diharapkan dengan kesiapsiagaan personel menghadapi bencana lebih siap dan dapat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa," tutupnya.
Baca juga:
Gubernur Instruksikan Jangan Ada Keterlambatan Penanganan Bencana di Sumatera Selatan
Tren Gempa Bumi Meningkat, Terjadi 11.500 Kasus di RI Sepanjang 2019
BNPB Kirim Helikopter dan Kapal Cepat Sea Rider untuk Disiagakan di Labuan Bajo
Melihat Tempat Pengungsian Warga Terdampak Aktivitas Gunung Merapi
Badai Eta Ubah Jalan di Honduras Seperti Sungai
Badai Eta Terjang Honduras dan Nikaragua