2.000 Warga Sulteng meninggalkan pengungsian Asrama Haji Sudiang Makassar
Disebutkan, dari 603 orang itu, 63 orang diantaranya sudah tidak memiliki harta benda di daerah asalnya di Sulawesi Tengah dan juga tidak punya sanak keluarga di Makassar maupun di daerah lain di wilayah Sulsel.
Sekitar 2.000 warga Sulawesi Tengah yang menjadi korban bencana alam telah meninggalkan di Asrama Haji Sudiang, Makassar tempatnya ditampung sementara. Mereka tersebar di beberapa daerah di Sulsel dan ada juga yang langsung terbang ke kerabatnya di daerah Jawa dan Kalimantan.
Dengan demikian, jumlah pengungsi yang kini masih bertahan di Asrama Haji Sudiang itu kurang lebih 600 jiwa dari berbagai tingkat usia.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana letak Pulau Banyak, gugusan pulau yang mempesona di Aceh? Di ujung barat Indonesia tepatnya di Provinsi Aceh, banyak dijumpai gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dibalut dengan deru ombak yang begitu memanjakan mata. Salah satu gugusan pulau itu bernama Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
-
Mengapa Geguduh sangat digemari di Lampung? Di Lampung, geguduh menjadi salah satu kudapan favorit masyarakat setempat. Hidangan ini sangat cocok untuk teman minum kopi dan disajikan ketika acara-acara tertentu.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Kepala bidang perlindungan dan jaminan sosial Dinas Sosial Propinsi Sulsel, Abdul Rahman Saleh yang ditemui di tempat penampungan itu, Senin, (8/10) menjelaskan, para pengungsi ini masuk ke Makassar melalui jalur udara menggunakan pesawat hercules milik TNI AU, jalur laut menggunakan KRI dan kapal Pelni.
"Angka pasti jumlah pengungsi yang masuk ke Makassar melalui tiga jalur itu yakni jalur udara dengan hercules, jalur laut dengan KRI dan Kapal Pelni sejak posisi hari kedua pasca bencana yakni Sabtu, (29/9) hingga pukul 23.00 wita malam tadi, Minggu, (7/10) itu sebanyak 2.659 orang. Telah meninggalkan asrama haji sebanyak 2.056 orang, di antaranya sebanyak 731 orang yang dijemput langsung keluarganya. Dengan demikian yang masih kita tampung itu sebanyak 603 orang," kata Abdul Rahman Saleh.
Disebutkan, dari 603 orang itu, 63 orang diantaranya sudah tidak memiliki harta benda di daerah asalnya di Sulawesi Tengah dan juga tidak punya sanak keluarga di Makassar maupun di daerah lain di wilayah Sulsel. Soal penanganan jangka panjang 63 orang ini, kata Abdul Rahman Saleh, akan menjadi pembahasan berikutnya di tingkat pimpinan.
Sementara itu, dari pantauan Merdeka.com di asrama haji tersebut tampak orang-orang masih terus berdatangan. Ada yang datang mencari sanak saudaranya ada punya yang sengaja datang untuk membawa bantuan. Tak pelak, bantuan berbagai jenis pun seperti beras, mie instan, air mineral tampak menggunung.
Abdul Rahman Saleh menampik soal penumpukan bantuan itu dikarenakan pola pendistribusiannya tidak jelas atau tidak terkelola dengan baik. Menurutnya, bantuan-bantuan itu terdistribusikan bukan hanya ke para pengungsi yang menyebar di Makassar tetapi juga akan diberangkatkan ke daerah-daerah yang terkena bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah.
"Terlihat menumpuk begitu bukan karena tidak disalurkan melainkan menunggu jadwal pengangkutan truk menuju markas Lantamal VI, Makassar karena akan diberangkatkan dengan KRI. Kita tidak serta merta membawa bantuan-bantuan warga ini ke markas Lantamal VI karena di sana juga punya jadwal sendiri," tuturnya.
Ditambahkan, bagi warga pengungsi yang masih berada di wilayah Makassar diharapkan datang ke posko bantuan penampungan yang ada di asrama haji jika merasa ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. Dipersilahkan datang jika masih kekurangan bahan pangan, peralatan mandi, peralatan tidur, peralatan bayi dll.
"Kita akan berikan kebutuhan pengungsi yang tersedia dari bantuan-bantuan warga yang ada di sini. Kalau memang tidak memiliki tanda pengenal karena tersapu bencana, cukuplah diwakili oleh orang-orang yang menampungnya yang memberi jaminan jika benar orang-orang di tempatnya itu benar adalah pengungsi dari wilayah Sulawesi Tengah," pungkas Abdul Rahman Saleh.
Baca juga:
Dandim Donggala puji kinerja Babinsa terkait bencana di Sulteng
Prajurit Kostrad temukan balita tertimbun memeluk ibunya yang sudah meninggal
ACT kirim 1.000 ton logistik untuk korban gempa dan tsunami Sulteng
Layanan Perbankan BRI di Palu berangsur pulih
BNPB mulai hitung kerugian materi akibat gempa dan tsunami di Sulteng
Aksi TNI menuai pujian di tengah korban gempa Palu