21.951 Kendaraan Tinggalkan Surabaya pada H+1 Lebaran
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, Corry Annelia Poundti H dalam keterangan pers yang diterima Surabaya, Jawa Timur, Senin mengatakan angka itu turun 53 persen dari lalu lintas (lalin) normal sebesar 46.936 kendaraan.
PT Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division mencatat 21.951 unit kendaraan meninggalkan Kota Surabaya, Jawa Timur, menuju arah barat dan selatan melalui Gerbang Tol (GT) Warugunung dan GT Kejapanan pada H+1 Idul Fitri 1442 H.
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, Corry Annelia Poundti H dalam keterangan pers yang diterima Surabaya, Jawa Timur, Senin mengatakan angka itu turun 53 persen dari lalu lintas (lalin) normal sebesar 46.936 kendaraan.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Apa yang menjadi pesan Gus Ipul kepada para ASN di Hari Pertama Usai Libur Lebaran? ‘’Maka saya pesan mengenai kinerja kita ke depan yang harus berorientasi pelayanan publik. Pahami dan utamakan kepuasan masyarakat. Bukan kepuasan diri sendiri. Melayani dengan sikap hormat, sopan, cepat, dan ikhlas’’ pesannya.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
Secara rinci, kata dia, untuk lalu lintas yang menuju arah barat sebanyak 34 persen, sedangkan 66 persen menuju arah selatan.
Masing-masing menuju arah barat melalui GT Warugunung sebanyak 7.366 kendaraan, turun sebesar 57 persen dari lalin normal, dan menuju arah selatan melalui GT Kejapanan adalah sebesar 14.585 kendaraan, turun 51 persen dari lalin normal.
"Sepanjang periode peniadaan mudik Idul Fitri dari 6 sampai 17 Mei 2021, kami terus mengimbau kepada pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) untuk dapat melengkapi dokumen persyaratan antara lain surat izin keluar masuk (SIKM) dan hasil negatif tes RT-PCR maks 3x24 jam atau hasil negatif tes rapid antigen maks 2x24 jam atau hasil negatif GeNose C19 sebelum keberangkatan," katanya, dilansir Antara, Senin (17/5).
Selain itu, kata dia, Jasamarga juga mengimbau agar dapat mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol, dengan memastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima.
Serta mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan, saat berada di tempat istirahat, isi BBM dan saldo uang elektronik yang cukup, mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas, serta istirahat jika lelah berkendara.
Baca juga:
Arus Balik Pemudik di Terminal Kalideres
30 Ribu Alat Tes Covid 19 Disiapkan untuk Pemudik yang Balik ke Bekasi
72 Orang Reaktif Covid dari 13.675 Sampel Acak di Pos Penyekatan
Tunjukkan Jalan Tikus ke Pemudik, Dua Pria Lumajang Justru Bernasib Sial
Kakorlantas Sebut Puncak Arus Balik Arah Jabodetabek Belum Terjadi