22 Kecamatan di Kabupaten Bogor Rawan Pergerakan Tanah, Warga Diminta Waspada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengingatkan 22 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berpotensi mengalami pergerakan tanah. Warga yang tinggal di daerah itu pun diminta untuk selalu waspada.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengingatkan 22 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berpotensi mengalami pergerakan tanah. Warga yang tinggal di daerah itu pun diminta untuk selalu waspada.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengungkapkan, wilayah dengan potensi pergerakan tanah, tersebar di Kecamatan Babakanmadang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Citeureup, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang dan Tanjungsari. Potensi pergerakan tanah di 22 kecamatan itu tergolong menengah hingga tinggi.
-
Kapan tanah laterit terbentuk? Ini karena tanah laterit memiliki banyak kandungan zat besi dan alumunium. Unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena larut oleh curah hujan yang tinggi.
-
Di mana terowongan bawah tanah itu ditemukan? Terowongan ini ditemukan saat pengerjaan proyek konstruksi di kota yang bersejarah ini.
-
Kapan terowongan bawah tanah itu diduga dibangun? Terowongan ini diyakini sudah ada sejak tahun 1531, saat kota ini didirikan.
-
Kapan tikus tanah berkumpul? Tikus tanah adalah hewan soliter yang cenderung tinggal sendirian di terowongan terpisah, berkumpul hanya selama musim kawin.
-
Kapan surat hibah tanah ditandatangani? Surabaya, 10 Oktober 2022
-
Kapan pergerakan tanah di Desa Sukamulya, Garut terjadi? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu.
"Di samping itu juga ada 14 kecamatan memiliki potensi menengah hingga tinggi dengan disertai banjir bandang atau aliran bahan rombakan. Ini merupakan fenomena pencampuran air, lumpur dan kerikil, mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir," jelas Aris, Senin (24/10).
Siapkan Tas Siaga
Menurutnya, data-data tersebut didapat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan menjadi gambaran umum mengenai potensi pergerakan tanah sejak Agustus-September 2022.
"Bagi warga yang ada di wilayah yang terdapat potensi tersebut harus selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap dalam menghadapi bencana yang datang secara tiba-tiba," ujarnya.
Sebelumnya, bencana pergeseran tanah terjadi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, sejak Rabu, 14 September 2022.
(mdk/yan)