24 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Wage Banyumas Sepi Pengunjung
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan serapan pembelian di Pasar Wage belum mencapai 50 persen.
Aktivitas perdagangan di Pasar Wage Kabupaten Banyumas sempat ditutup. Penyebabnya 24 pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 yang berimbas pada sepinya pengunjung ketika mulai beroperasi kembali. Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan serapan pembelian di Pasar Wage belum mencapai 50 persen.
"Kita memang harus prihatin, akibat sepinya pembeli. Lakunya secara umum baru sekitar 30 persenan, meski ada pedagang yang sudah bisa berjualan seratus persen, tetapi rata rata belum mencapai 50 persen," katanya saat 'becer bareng' atau belanja bersama, Minggu (30/08).
-
Apa keunikan Pasar terapung di Banjarmasin? Wisata selanjutnya adalah Pasar terapung di Banjarmasin. Berbelanja dari atas kapal tentu pengalaman unik yang ingin dirasakan wisatawan. Kamu tidak perlu jauh-jauh pergi ke floating market terkenal di Thailand, Damnoen Saduak. Sebab, kita juga punya pasar apung lokal di Banjarmasin.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa Festival Balon Udara di Banyumas digelar? “Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kita bisa healing dan mendapatkan kegembiraan,” kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Kenapa pasar takjil di Banyuwangi diadakan? Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi arus bawah selama Ramadan.
Pada 'becer bareng' ini, Husein ikut mempromosikan barang-barang dagangan pedagang pasar. Husein juga sempat membeli beberapa kebutuhan dapur. Husein berpandangan kondisi menurunnya pembeli, bukan karena pengunjung tidak berani ke Pasar Wage akibat adanya 24 pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.
Faktor lain yakni kondisi perekonomian yang secara umum belum baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat adalah keikutsertaan berbagai lembaga untuk menurunkan CSR dalam bentuk voucher kepada masyarakat kurang mampu untuk berbelanja di Pasar Wage.
"Maka saya minta kepada Disperindagkop untuk mengumpulkan agar perbankan menggunakan CSR dalam bentuk voucher kepada masyarakat kurang mampu untuk berbelanja di Pasar Wage agar pedagang tetap laku," ujar dia.
Menurut Husein, di Banyumas ada sekitar 100 bank. Dia berandai-andai, sekiranya sehari ada 3 bank dengan voucher minimal Rp500 ribu saja akan menggerakan ekonomi, apalagi bila besarannya sampai Rp 5 juta. CSR juga diharapkan dapat dikucurkan oleh Kontraktor, BUMN, BUMD untuk membantu daya beli masyarakat miskin.
“Kita tidak pernah minta apa-apa, saat ini CSR tidak perlu bangunan maupun barang akan lebih bermanfaat untuk voucher," katanya.
Nesa salah satu pedagang menilai sepinya pasar salah satunya adalah karena aturan jalan sistem satu arah. Dia sering mendapat keluhan pelanggan karena harus berputar-putar untuk masuk pasar wage. "Sepi banget apalagi sekarang satu jalur, orang sering mengeluh. Apabila lewat pintu sini harus memutar jauh," ujar Nesa.
Baca juga:
Macam-Macam Pasar Berdasarkan Strukturnya, Lengkap Beserta Contoh
Wajah Pasar Gembrong Baru yang Kini Jadi Galeri Seni
Pedagang di Balikpapan Tolak Penutupan Pasar meski Ada yang Positif Corona
Dukung Pemulihan Ekonomi, Kementerian PUPR Revitalisasi 8 Pasar Rakyat
Tak Ada Jaga Jarak, Pengunjung Berdesakan di Pasar Ikan Hias Parung