Fakta Terbaru Pecahnya Jembatan Kaca di Banyumas, Belum Pernah Ada Uji Kelayakan hingga Tebal Kaca hanya 1,2 cm
Pihak polisi masih menyelidiki spesifikasi kaca yang digunakan.
Pihak polisi masih menyelidiki spesifikasi kaca yang digunakan
Fakta Terbaru Pecahnya Jembatan Kaca di Banyumas, Belum Pernah Ada Uji Kelayakan hingga Tebal Kaca hanya 1,2 cm
Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
Apalagi pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dunia karena jatuh dari ketinggian.
Terbaru, Penyidik Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas telah memeriksa 12 orang saksi terkait insiden itu.
-
Apa yang pecah di jembatan kaca? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Dimana kejadian jembatan kaca pecah? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Kapan jembatan kaca itu pecah? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Kenapa jembatan bambu rapuh? Sayangnya, akses satu-satunya yang menghubungkan antara Desa Katulisan dengan Desa Panyabrangan ini kondisinya memprihatinkan karena sudah rapuh.
-
Siapa yang jatuh dari jembatan kaca? Korban pertama yang jatuh adalah AI (41), dia mengalami luka-luka. Satu lagi berinisial FA (49) yang dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter. Keduanya berjenis kelamin perempuan.
-
Mengapa Jembatan Kaca Berendeng dibangun? Jembatan ini mulanya diresmikan pada 4 Februari 2018 lalu, untuk mengakomodasi pemenuhan infrastruktur publik di sana.
Kasatreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Agus Supriadi Siswanto mengatakan bahwa berdasarkan keterangan awal dari pengelola tempat wisata, diketahui bahwa jembatan itu dibangun selama 11 bulan dan tidak ada uji kelayakan dari pihak terkait.
"Selain itu tidak ada pula sistem pengamanan yang memadai di lokasi kejadian, seperti tidak ada petunjuk tertulis yang bisa dibaca pengunjung sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” kata Kompol Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (26/10).
Terkait unsur kelalaian, Agus mengatakan bahwa saat ini Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Semarang sedang bekerja untuk mengecek jenis kaca yang digunakan, klasifikasi kaca, dan kelayakan konstruksi jembatan kaca tersebut.
“Yang kami dalami di TKP bahwa tebal kaca adalah sekitar 1,2 centimeter. Kemudian lebar sekitar 118 centimeter. Ini akan kami cek, kemudian hasil labfor-nya seperti apa, seharusnya itu dipasang dalam komposisi ukuran berapa, nanti akan dijelaskan oleh pihak Labfor bersama pihak ahli kontruksi yang kami datangkan.”
jelas Kompol Agus terkait spesifikasi kaca pada jembatan tersebut.
Dengan adanya insiden itu, kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus ditutup sementara hingga olah TKP selesai. Sementara satu korban yang mengalami luka hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kondisinya mulai stabil namun masih menjalani perawatan medis karena mengalami patah tulang pinggul,” kata Agus.
Kompol Agus mengatakan bahwa insiden pecahnya kaca pada jembatan itu membuat empat wisatawan terperosok.
Dua orang di antaranya terperosok atau bergelantungan pada kerangka jembatan meskipun mengalami lecet, sementara dua orang lainnya terjatuh hingga ke tanah.
Satu orang yang jatuh ke tanah mengalami patah tulang pinggul, sementara satu wisatawan lagi yang jatuh meninggal dunia.
Berduka
Melalui keterangan resminya lewat akun Instagram, pengelola kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus menyampaikan ungkapan duka cita atas pecahnya jembatan kaca tersebut. Dalam keterangan dijelaskan bawa tempat wisata itu ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Kami sangat berduka. Mohon pernyataan resmi selanjutnya. Wisata tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan,” tulis akun Instagram @hutanpinuslimpakuwuss.