Sandiaga Perintahkan Evaluasi Kelayakan Wahana Jembatan Kaca Usai Tewaskan 1 Orang
Sandiaga juga akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Wahana itu dibangun tanpa melalui proses uji kelayakan dan ketebalan kaca.
Sandiaga Perintahkan Evaluasi Kelayakan Wahana Jembatan Kaca Usai Tewaskan 1 Orang
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong dilakukan evaluasi terkait uji kelayakan Jembatan Kaca The Geong Limpawukus Banyumas. Menyusul insiden yang menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dunia dan luka-luka akibat terjatuh dari Jembatan Kaca The Geong Limpawukus.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan insiden yang terjadi pada Rabu (25/10) perlu menjadi bahan evaluasi terkait keutamaan keselamatan dalam penyiapan atraksi wisata. Terutama seluruh wahana wisata yang di daerah lain.
"Kemenparekraf mendorong dilakukannya pemeriksaan serta evaluasi terkait kelayakan dan keamanan dari atraksi wisata maupun seluruh atraksi wisata sejenis yang terdapat di daerah-daerah lainnya, khususnya di Kabupaten Banyumas," kata Sandiaga, Sabtu (28/10).
merdeka.com
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas dan Kepolisian Resor Banyumas untuk memantau hasil penyelidikan atas insiden tersebut sehingga dapat diketahui kronologi dan penyebab secara detail dari insiden ini.
Sebab berdasarkan informasi yang diperoleh, wahana itu dibangun tanpa melalui proses uji kelayakan dan ketebalan kaca di jembatan ini hanya 1 cm saja.
"Saya tekankan bahwa aspek keamanan dan keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas bagi seluruh pelaku pariwisata, dan insiden serupa tidak boleh terjadi lagi," ungkapnya.
merdeka.com
Sandiaga juga akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Kemenparekraf terus memantau proses pemulihan korban secara fisik dan psikologis," ujarnya.
Selanjutnya Kemenparekraf beserta seluruh stakeholder akan meningkatkan sinergi untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan di seluruh destinasi wisata.
"Kami mendorong penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) dengan ketat untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang," tutupnya.