25 Narapidana Rutan Kudus Terkonfirmasi Positif Corona
Sebanyak 25 warga binaan Rumah Tahanan Negara Kudus, Jawa Tengah, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap tenggorokan dari hasil penelusuran kontak oleh dinas kesehatan, menyusul adanya satu warga binaan yang meninggal positif Covid-19.
Sebanyak 25 warga binaan Rumah Tahanan Negara Kudus, Jawa Tengah, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap tenggorokan dari hasil penelusuran kontak oleh dinas kesehatan, menyusul adanya satu warga binaan yang meninggal positif Covid-19.
Kepala Rutan Kelas II B Kudus Suprihadi di Kudus, Senin membenarkan bahwa ada 25 warga binaan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, setelah semua warga binaan dan pegawai di lingkungan Rutan Kudus menjalani tes usap tenggorokan pada 29 Maret 2021.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dari hasil tes usap tenggorokan tersebut, sebanyak 46 pegawai dinyatakan negatif dan dari 146 warga binaan yang mengikuti tes serupa ada 25 orang di antaranya yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Hanya saja, lanjut dia, 25 warga binaan yang dinyatakan positif tersebut kondisinya sehat dan tanpa gejala. Langkah antisipasi agar tidak menularkan kepada orang lain, mereka menjalani isolasi di ruang khusus dan setiap hari mendapatkan asupan vitamin serta minuman tradisional untuk meningkatkan daya imun serta menjalani olahraga rutin.
"Mereka juga secara rutin dilakukan pengecekan suhu tubuhnya guna mendeteksi ada tidaknya yang mengalami demam tinggi," ujarnya seperti dikutip Antara, Senin (5/4).
Secara umum kondisi di lingkungan Rutan Kudus cukup kondusif serta tidak ada masalah, termasuk kegiatan juga tetap berlangsung dan tidak ada kendala. Pihak Rutan Kudus secara rutin juga melakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan.
Terkait penularannya, dia mengakui tidak mengetahui karena selama ini setiap penghuni baru harus menjalani tes cepat (rapid test) antigen, termasuk warga binaan yang diketahui setelah dirujuk ke Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus karena sakit akhirnya meninggal dunia.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi membenarkan bahwa ada warga binaan Rutan Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena sebelumnya ada penelusuran kontak atas meninggalnya salah satu warga binaan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan disertai penyakit bawaan atau komorbid.
"Kasus meninggalnya diperkirakan pertengahan Maret 2021. Lantas dilakukan penelusuran kontak semua penghuni Rutan Kudus, termasuk para pegawainya. Hasilnya memang ada yang positif," ujarnya.
Untuk mencegah tertular virus corona, dia mengingatkan semua warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menjaga imunitas karena warga binaan tergolong kelompok rentan, mengingat tinggalnya tidak di rumah sendiri.
Meskipun sudah ada rapid test antigen, katanya, tidak bisa menjadi jaminan tidak tertular sehingga penerapan protokol kesehatan tetap harus disiplin dilakukan. Karena untuk mendeteksi lebih akurat ada tidaknya virus corona adalah dengan tes usap tenggorokan.
Baca juga:
Sri Mulyani: Jangan Terlena Penularan Covid-19 Meski Sudah Divaksinasi
Menkes: Covid-19 di Dunia Melonjak, RI Hanya Dapat 20 Juta Dosis Vaksin hingga April
Varian Virus Corona E484K Ditemukan di Sekitar Jakarta
Pimpinan DPR Jelaskan Tiga Prioritas Pemulihan Pascapandemi Covid-19
Kemenkes Konfirmasi Ada Mutasi Varian Covid-19 E484K Masuk ke Indonesia