2.934 Anak Mengalami Stunting di Kota Serang, 86 Balita Gizi Buruk
Sebanyak 86 balita di Kota Serang mengalami gizi buruk pada awal tahun 2019. Selain itu, sebanyak 2.934 anak mengalami stunting di ibu kota provinsi Banten tersebut.
Sebanyak 86 balita di Kota Serang mengalami gizi buruk pada awal tahun 2019. Selain itu, sebanyak 2.934 anak mengalami stunting di ibu kota provinsi Banten tersebut.
Dari 86 angka gizi buruk tertinggi masih berada di kawasan kumuh di kecamatan Kasemen. Data ini lebih tinggi dari bulan November tahun 2018 yang hanya 62 balita.
-
Kenapa stunting berbahaya bagi anak? Melansir dari halodoc, para orang tua jangan menyepelekan stunting pada anak. Tahukah kalian, kondisi ini mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh anak. Mulai dari terjadi gangguan pertumbuhan, penurunan fungsi perkembangan saraf dan kognitif hingga risiko peningkatkan penyakit kronis ketika anak beranjak dewasa.
-
Kenapa stunting berpengaruh buruk untuk anak? Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting.
-
Kapan stunting bisa terlihat pada anak? Gejala stunting pada anak-anak biasanya dapat terlihat saat mereka berusia 2 tahun, namun sering kali gejala ini tidak disadari atau disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
-
Apa ciri khas anak yang mengalami stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
"Gizi buruk masih ada di kota Serang jumlahnya ada 86 balita," kata Wali Kota Serang Syafrudin saat menghadiri kegiatan peningkatan peran dunia usaha dalam kegiatan kesehatan tingkat kota Serang di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (27/3).
Ia menargetkan, pada tahun 2020 mendatang sudah tidak ada lagi gizi buruk di Kota Serang. Disampaikan Syafrudin Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan membangun klinik khusus untuk menangani balita yang mengalami gizi buruk. Penanganan akan dipusatkan di kecamatan Serang.
"Kami berharap kepada Dinkes penanganan gizi buruk secara khusus dan OPD terkait langsung turun ke bawah," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang Toyalis mengatakan, sementara ini penanganan balita yang mengalami gizi buruk terus dilakukan dengan memberi bantuan kesehatan gizi, susu dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit yang mengandung karbohidrat dan lemak supaya cukup gizi bagi kondisi balita yang tidak stabil.
"Kami lakukan rutin selama tiga bulan karena memang SOP-nya tiga bulan, tiga bulan itu kami anggap sudah stabil. Ya kalau sakit kami obati. Pokoknya ukurannya sudah ditentukan oleh ahli gizi, mau sekali makan, tiga kali makan juga enggak apa-apa," katanya.
Baca juga:
Politisi NasDem: Mencegah Stunting Sejak Kandungan Bukan Setelah Tak Minum ASI
Cek Fakta, Era Jokowi Angka Stunting Turun 7 Persen Klaim Ma'ruf Amin
Soal Stunting, YLKI Nilai Para Cawapres Belum Punya Solusi Sistematis
Sandiaga Sebut Masalah Stunting Lebih Penting dari Pilpres
Target Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Indonesia Bentuk Kemitraan Nasional
Berikan Layanan Pemeriksaan Berkala, Siloam Bantu Pemerintah Atasi Masalah Stunting