3 Dari 9 murid ditampar guru di Purwokerto alami cidera dan trauma berat
Sembilan anak tersebut rata-rata berusia 16 tahun. Secara psikologis, kata Triwur, mereka tak mengalami trauma berat.
Sedikitnya sembilan siswa SMK Ksatrian Purwokerto menjadi korban kekerasan seorang guru. Mereka kini mendapat pendampingan dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan berbasis Gender dan Anak ( PPT PKBGA) Kabupaten Banyumas.
Dari hasil penelusuran PPT PKBGA, tiga dari sembilan anak mengalami cidera ringan akibat tindak kekerasan guru. Satu di antaranya mengeluh alami gangguan pendengaran. Sedang dua lainnya memar dan luka cakar.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan guru tersebut melakukan perbuatan bejatnya? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang dilakukan siswa kepada guru? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan berbasis Gender dan Anak ( PPT PKBGA) Kabupaten Banyumas, Triwuryaningsih, mengatakan sembilan anak dan orang tua masing-masing telah diminta keterangan oleh polres Banyumas sejak Kamis (19/4) sore.
Sembilan anak tersebut rata-rata berusia 16 tahun. Secara psikologis, kata Triwur, mereka tak mengalami trauma berat.
"Kemarin kami sudah dampingi juga untuk visum. Sebagai bukti bahwa mereka alami kekerasan," ujarnya pada merdeka.com, Jum'at (20/4).
Secara kronologis, diungkapkan oleh sembilan siswa kejadian penamparan bermula dari keterlambatan masuk kelas. Pada Kamis (19/4) mereka sudah menunggu guru di kelas usai acara pengajian tapi tidak tahu mata pelajaran komputer dipindah ke ruang lab. Terlambat masuk, guru yakni LS lantas memberi sanksi.
"Yang mengejutkan sanksi tindakan penamparan. Guru tersebut juga minta direkam. Awalnya video beredar di kalangan siswa lalu bocor," ujar Triwur.
Saat ini, upaya yang dilakukan PPT PKBGA melakukan advokasi agar sembilan siswa nyaman kembali berada di lingkungan sekolah. Sembilan anak juga dikawal selama proses hukum berjalan agar hak-hak anak tetap diperhatikan penegak hukum.
Baca juga:
Viral video guru di Purwokerto tampar murid di depan kelas
Kepanikan siswa & orang tua saat penembakan brutal di sekolah Florida
Emosi, orangtua siswa hantam meja kaca ke kepala guru SMP 4 Lolak
Kemendikbud sebut video yang viral perkelahian siswa, bukan guru pukul murid
Video murid dipukuli di kelas, KPAI sebut pelaku orangtua siswa
Ditampar guru, siswi di Batu laporkan gurunya
Presiden Jokowi minta pelajar setop bullying di dalam & luar sekolah