3 Jenazah Siswa Pusdik Brimob Watukosek Diserahkan ke Keluarga
Tiga jenazah peserta didik Pusat Pendidikan Brimob Watukosek Pasuruan yang tewas tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, diserahkan ke keluarga masing-masing. Sedangkan untuk lima siswa yang terluka, saat ini sudah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Tiga jenazah peserta didik Pusat Pendidikan Brimob Watukosek Pasuruan yang tewas tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, diserahkan ke keluarga masing-masing. Sedangkan untuk lima siswa yang terluka, saat ini sudah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Ketiga jenazah tersebut adalah Wisnu Mukti S nomor siswa 048 Salrim Da Jateng, Fredy Kusdianto, nosis 182 Salrim Da Jatim dan Rizky Setiawan Pratama nosis 244 salrim Da DIY.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Kenapa Mbok Yem enggan turun gunung? Enggan Turun GunungBeredar kabar Mbok Yem turun gunung akibat peristiwa ini. Namun, faktanya Mbok Yem enggan dievakuasi. Pemilik warung tertinggi di Indonesia ini dan 3 anggota keluarganya masih berada di puncak Lawu.
-
Apa yang menjadi batu di dekat pasir berbisik Gunung Bromo? Kini batu singa tersebut masih bisa kita saksikan di dekat kawasan pasir berbisik Gunung Bromo. Batu Singa atau yang dikenal dengan sebutan Watu Singa jadi salah satu spot favorit wisatawan untuk berfoto.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Di mana letak Gunung Bromo? Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di empat wilayah sekaligus yaitu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Polda Jatim yang diwakili Irwasda Kombes Pol Sutardjo, Karo Ops Kombes Pol Herry Sitompul dan perwakilan Sat Brimob, menyerahkan jenazah pada keluarga.
"Polda Jatim dan Polri sangat berduka atas musibah alam petir sehingga ada tiga yang meninggal. Jenazah sudah diserahkan tadi di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara," katanya, Selasa (17/12).
Barung menambahkan, untuk lima anggota yang mengalami luka-luka saat ini menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Kondisinya sudah ada kemajuan dan berangsur pulih. Doakan saja agar cepat segera diberikan kesembuhan," tambahnya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Jasmani (Kesjas) Korps Brimob Kombes Pol Djarot Wibowo memastikan, tewasnya ketiga siswa didik tersebut karena faktor musibah alam yakni tersambar petir.
Djarot mengungkapkan ketiga jenazah akan dibawa ke daerah asal yakni Ponorogo dan Magelang. Sementara untuk penghargaan terhadap ketiganya masih akan dibicarakan lebih lanjut.
"Jenazah akan dibawa ke Magelang dan ke Ponorogo. Soal penghargaan masih akan dibicarakan," ucapnya.
Sebelumnya, tiga peserta didik Dasar Bintara (Daspa) dan Dasar Perwira (Daspa) dari Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan tewas setelah tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, Pasuruan, Senin (16/12).
Ada delapan peserta didik yang tersambar petir, tiga di antaranya meninggal dunia, sementara lima lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga:
Tersambar Petir di Gunung Wilirang, 3 Siswa Didik Polisi Tewas dan 5 Luka
Anggota Brimob Tewas Tersambar Petir Saat Pendidikan di Gunung Welirang
Kondisi Tubuh Manusia Jika Tersambar Petir
Pulang dari Sawah, Petani di Bogor Tewas Tersambar Petir
Belasan Sapi Mati Bersamaan Usai Disambar Petir di Kupang
Menelepon Saat Hujan Lebat, Pemuda di NTT Tewas Tersambar Petir