3 Kesalahan saat membuat kopi menurut Barista Asia Evani Jesslyn
Kesalahan yang kedua adalah memasak air dan kopi dengan suhu hingga mencapai 100 derajat celcius.
Bagi masyarakat Indonesia, secara kasat mata membuat kopi seduh seolah hal mudah. Namun, dari kacamata seorang penyaji dan pengolah kopi atau biasa disebut Barista, ada tiga kebiasaan salah saat orang membuat kopi.
Kesalahan pertama, setelah dipetik dari pohonnya, biji kopi pilihan ini kemudian harusnya digoreng atau di sangrai. Dalam istilah perkopian, penggorengan atau pembakaran kopi ini disebut dengan proses roasting.
"Biasanya, orang yang tidak tahu cara penggorengan, mereka akan melakukan penggorengan hingga hitam pekat. Proses penggorengan sampai hitam pekat ini adalah langkah yang salah," ungkap Evani Jesslyn, barista muda dari Kota Semarang yang akan mewakili Asia untuk kompetisi The Barista And Farmer di Brasil pada 1 Mei sampai 13 Mei mendatang kepada merdeka.com, Rabu (28/4) kemarin.
Evina membeberkan, ibarat membakar sate, penggorengan yang sampai hitam pekat akan muncul serpihan-serpihan hitam di sekitar pinggiran kopi. Serpihan hitam inilah yang akan menimbulkan zat karsinogen.
"Zat karsinogen dari serpihan itulah yang akan menimbulkan bahaya jika kita konsumsi saat kopi diseduh dan kemudian dihidangkan. Zat tersebut bisa memicu penyakit kanker pada tubuh kita," terang pemegang sertifikat sekolah kopi Q Arabica Grader dari Singapura dan Amerika ini.
Kemudian, kesalahan yang kedua adalah memasak air dan kopi dengan suhu hingga mencapai 100 derajat celcius. Bahkan, sering terjadi setelah air mendidih, kopi kemudian dijadikan satu pada saat air masih berada di dalam panci di atas kompor menyala.
"Langkah ini justru malah membuat aroma dan rasa yang dikandung oleh biji kopi akan hilang dengan sia-sia. Sehingga, kita tidak bisa menikmati aroma dan rasa kopi yang kita inginkan. Semahal dan sepopuler apapun kopi tersebut, jika dilakukan dengan air mendidih kita tidak akan bisa menikmati enaknya kopi tersebut. Paling tidak suhu air ada pada 95 derajat celcius ke bawah," paparnya.
Ke tiga, beberapa penikmat kopi sering salah duga dan salah persepsi saat menyimpan kopi. Jika kumpulan biji kopi supaya awet dan tahan lama mereka menyimpannya di pendingin, lemari es atau freezer. Jangan samakan biji kopi dengan sayuran atau buah-buahan.
"Dengan menyimpan biji kopi di alat pendingin maka aroma yang harusnya muncul di setiap biji kopi saat diseduh dan rasanya akan hilang," ungkapnya.
Evani menyarankan, untuk menyimpan biji kopi ke dalam wadah atau ruangan yang sekecil mungkin udara bisa masuk. Namun juga sedapat mungkin ada udara yang dari dalam wadah penyimpan kopi bisa mudah keluar.
"Kalau istilahnya one way valve. Dengan begitu, kualitas baik aroma maupun rasa kopi akan tetap bertahan dan dapat dinikmati dengan sempurna," pungkasnya.
Baca juga:
Evani, akuntan publik lulusan Barkley yang pilih jadi barista
Melihat aksi Evani, Barista handal se-Asia sajikan kopi racikan
Evani wakili Asia di ajang 'The Barista & Farmer Talent Show' Brasil
Kaya varietas, namun sulit mencari data kopi di Indonesia
-
Mengapa kopi menjadi inspirasi bagi banyak orang? Ternyata, bangun lebih pagi adalah penting. Jadilah seperti kopi pagi ini. Walau sendiri, namun memberi ketenangan dan inspirasi tanpa henti.
-
Bagaimana cara kopi memberikan inspirasi dalam kehidupan? Kopi adalah inspirasi yang mengalir dengan setiap tegukan.
-
Kenapa kopi sering dianggap sebagai minuman yang bisa memberi inspirasi? Perjalananku takkan pernah usai, seperti kopi yang tak pernah berhenti memberiku inspirasi tentang sebuah perjalanan.
-
Siapa yang menurut quote, yang suka kopi pahit? "Gue ganteng, tapi jomblo. Lah kopi, pahit aja banyak yang suka."
-
Apa yang diceritakan oleh quote tentang kopi tentang perasaan ketika kehabisan kopi? "Depresso adalah perasaan yang kau alami ketika kehabisan kopi."
-
Kenapa Kopi Santan Mbah Sakijah begitu terkenal? Kopi Santan Mbah Sakijah kuliner minuman dari Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora Kota. Kuliner ini sangat populer tak hanya di kalangan bapak-bapak, melainkan kalangan milenial sangat antusias untuk menikmati segelas kopi ini.