3 Kisah orang tak punya, otaknya cerdas lolos jadi anggota Polri dan TNI
Mereka membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang.
Meski terlahir dari keluarga tidak mampu, anak-anak Indonesia perlu diapresiasi dalam menggapai cita-cita. Dengan semangat belajar yang tinggi, banyak dari mereka berhasil menjadi anggota Polri dan TNI. Bahkan tidak sedikit yang menjadi lulusan terbaik di angkatannya.
Kisah-kisah mereka ini menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia lainnya. Karena, mereka membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang. Berikut adalah kisah anak kurang mampu yang sukses menjadi anggota Polri dan TNI berkat kecerdasannya.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa pesan utama dari kata-kata motivasi untuk Timnas Indonesia? Tidak hanya sebagai penyemangat, kata-kata motivasi menjadi sarana untuk menenangkan dan memfokuskan pikiran para pemain di laga selanjutnya.
-
Kapan kata-kata inspiratif menjadi tren? Kumpulan kata-kata hari ini penuh inspirasi dan makna mendalam.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
Anak tukang batu dilantik jadi anggota polisi
Bripda Asrul (20) berhasil dilantik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Makassar pada Maret 2018 lalu. Perjuangan anak tukang batu menjadi bagian keluarga korps Bhayangkara ini tidak mudah.Â
Asrul adalah anak sulung dari dua bersaudara pasangan Syamsuar (46) dan Rusnah (44), warga BTN Batara Ugi Blok A1 No 9 Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Syamsuar ayah Asrul bekerja seorang tukang batu. Jika orderan sepi, dia mengojek atau memungut sampah, besi tua atau tembaga di jalan untuk dijual.
Sang ayah tidak bisa menahan haru saat bercerita mengenai nasib baik anak sulungnya ini. "Selalu saya bilang ke Asrul, belajar dan berusaha. Ikuti saja tes, semuanya tergantung Yang di atas. Ibunya juga selalu bilang begitu ke anaknya dan ternyata benar-benar lulus. Harapan saya ke Asrul, tetap perbaiki akhlak karena kalau akhlak tidak baik, bisa rusak semua," tutur Syamsuar di tengah isak tangisnya.
Anak petani raih Adhi Makayasa Akademi Angkatan Laut
Perwira lulusan Akademi Angkatan Laut bernama Samsul Huda itu merupakan putera dari Slamet dan Srikanah, petani dari Dusun Tutup, Desa Sidodowo, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Letnan Dua Samsul berhasil menjadi lulus terbaik dengan predikat Adhi Makayasa.
Sebelumnya Samsul Huda sempat gagal masuk TNI. Namun, kegagalan ini tak membuatnya patah semangat, dia berusaha lebih keras dan berhasil masuk Akademi Angkatan Laut tahun berikutnya. Terbukti prestasinya melampaui taruna yang lain.
Anak sekuriti jadi lulusan terbaik polisi
Kerja keras memang tidak akan mengkhianati hasil. Hal ini yang dialami oleh Bayu Arsyifa Rahmadi. Bripda Bayu adalah sosok yang pantang menyerah. Buktinya, pemuda yang menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara Betung, Sumatera Selatan ini berhasil mendapatkan predikat lulusan terbaik setelah gagal mencoba tes masuk delapan kali.
Selama menempuh pendidikan, putra kedua dari seorang mantan sekuriti salah satu bank swasta di Palembang itu, dipercaya menjadi komandan resimen. Hal ini lantaran terlihat jiwa kepemimpinan yang dimilikinya.
Ayah Bayu, Abimanyu mengatakan anaknya itu masuk polisi tanpa dipungut biaya, kecuali untuk keperluan fotokopi berkas saat pendaftaran. Menjadi polisi ada cita-cita Bayu sejak kecil sehingga selalu ikut tes meski gagal.
(mdk/esy)