3 Mahasiswa UI Bikin Jam Tangan Pintar Atasi Kecanduan Internet
Mereka memberi nama alat tersebut yaitu Nettox Watch.
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil membuat alat untuk mengatasi ketergantungan internet. Alat tersebut berupa jam tangan pintar atau smart watch. Alat ini dibuat untuk mengatasi persoalan ketergantungan internet di kalangan milenial.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Irfan Budi Satria (Teknik Elektro Tahun Angkatan 2016 Fakultas Teknik (FTUI)), Nabila Ayu Budianti (Biologi2016 Fakultas MIPA (FMIPA) dan Alhuda Reza Mahara (Teknik Komputer 2016 FTUI). Mereka dibimbing oleh dosen FTUI Arief Udhiarto.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Apa yang dibuat oleh mahasiswa Teknik Mesin Untirta untuk diikutsertakan dalam ajang internasional? Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten mengenalkan mobil hemat energi karya mereka.
-
Di mana Universitas Terbuka menjangkau calon mahasiswa? Salah satunya kami mengikuti acara KLBB yang digelar selama dua hari ini.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Apa yang sedang disiapkan Universitas Terbuka untuk para mahasiswa? Jadi kami memang sudah siap untuk membentuk karakter pejuang-pejuang tangguh, penuh kemandirian. Kami menyiapkan pendidikan yang fleksibel, di mana mereka bisa mengatur waktu sendiri, untuk tetap bekerja sambil kuliah.
Mereka memberi nama alat tersebut yaitu Nettox Watch. Alat ini dapat mendeteksi tingkat penurunan variabilitas detak jantung dan mencatat waktu aktivitas internet pengguna secara real-time.
"Sehingga dapat memunculkan peringatan akan penurunan kesehatan akibat penggunaan internet berlebihan," kata Irfan, salah satu mahasiswa saat dikonfirmasi, Jumat (23/8).
©2019 Merdeka.com/Nur Fauziah
Dia menjelaskan, teknologi yang digunakan dalam Nettox Watch adalah terapi berbasis biofeedback. Teknologi ini menggunakan sinyal-sinyal biologis tubuh untuk memberikan peringatan kesehatan kepada pecandu internet pada smartphone secara berlebihan. Hal tersebut tersebut memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, seperti penurunan variabilitas detak jantung (HRV).
"Inspirasi membuat alat ini berawal dari melihat perangkat wearable dengan sensor kesehatan yang kini semakin canggih, seperti Xiaomi Mi Band. Wearable Nettox ingin membawa teknologi ini semakin jauh dengan menggunakan data dari sensor untuk mengindikasi apakah pengguna mengalami penurunan kesehatan akibat penggunaan internet berlebihan," paparnya.
Saat ini, mereka telah membuat purwarupa dari Nettox Watch. Penggunaan jam tangan pintar ini tentu akan berbeda pada masing-masing pengguna. Sebab, ketiga mahasiswa itu menambahkan fitur personalisasi berupa informasi kondisi fisik pengguna.
Kondisi fisik pengguna mempengaruhi bacaan variabilitas detak jantung dan preferensi pengguna untuk menerima feedback seperti apa (visual, auditori, kinestetik) yang ingin diterima dari Nettox Watch.
"Diharapkan, kolaborasi mahasiswa lintas jurusan yang menghasilkan Nettox Watch ini dapat menjadi sebuah jam tangan pintar yang wearable yang cocok digunakan oleh para remaja generasi milenial dan juga membantu mereka untuk mengontrol penggunaan internet mereka," pungkasnya.
Baca juga:
Luhut Sebut BPJS Kesehatan Perlu Perbaikan Sistem IT
Menteri Sri Mulyani Minta Bayar Pajak Bisa Semudah Membeli Pulsa
Korea Selatan Bakal Perluas Investasi Teknologi di Indonesia
Indonesia Gelar Pertemuan Bahas Teknologi Data Kelautan Selat Malaka dan Singapura
Politisi AS Ini Bakal Larang Teknologi Pengenalan Wajah oleh Polisi