3 Polda dan 4 polisi China rapat bahas kasus human trafficking
Tiga pimpinan Polda bersama polisi China akan menggelar rapat gabungan di Mabes Polri, membahas kasus human trafficking dan penipuan internasional. Dalam kasus ini, lima korban dan tiga pelaku merupakan WN China.
Tiga pimpinan Polda bersama polisi China akan menggelar rapat gabungan di Mabes Polri, membahas kasus human trafficking dan penipuan internasional. Dalam kasus ini, lima korban dan tiga pelaku merupakan WN China.
Kasus human trafficking dan penipuan di Kota Semarang tersebut terungkap saat polisi menggerebek rumah mewah di Jalan Kawi Raya Nomor 48 RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Rumah milik Suryo yang dikontrak ke warga bernama Andre ini digerebek polisi usai satpam rumah sebelah curiga ada dua WN China melompat dari rumah sambil membawa tas koper, Senin (23/7) malam.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengungkapkan, setelah mengembangkan penyelidikan, kasus dengan modus serupa juga terjadi di Bogor dan Cibubur. Sehingga Abiyoso hari ini bersama Polda Metro Jaya dan Polda Jabar menggelar rapat di Mabes Polri.
"Ya karena ada tiga Polda. Koordinasi karena kan ada Polda Metro, ada Polda Jabar termasuk dari kita. Makanya kemarin kan begitu warga negara asing ini petunjuknya kan diserahkan ke Imigrasi. Tapi bukan langsung dideportasi untuk dikarantina terlebih dahulu. Pokoknya siang ini harus segera berangkat ke sana (Mabes Polri), nanti titik kumpul di Polda Metro," kata Abiyoso sebelum bertolak ke Jakarta di Kantor Kesbangpol Pemprov Jateng, Kota Semarang, Rabu (27/7).
Dia menjelaskan selain melibatkan dua institusi Kepolisian lain, juga terlibat dalam penyidikan sebanyak empat anggota Polisi Ghuangzou. Keempat polisi dari China itu ke Indonesia untuk menyerahkan data-data korban. Data itu didapatkan oleh penyidik dari China setelah melakukan pelacakan melalui tipping via IT.
"Langkah ini untuk didalami karena ini tempo hari dari Kepolisian China sudah datang dari Kepolisian China ke Indonesia untuk menyerahkan data-data, banyak korban di negara China. Tapi tapi dari hasil tipping, dari hasil IT kok pelakunya adanya di Indonesia semua," ujar Abiyoso.
Selain memberikan data korban, Abiyoso menyatakan rapat di Mabes Polri nanti juga akan mengevaluasi dan mencari tahu para pelaku memilih wilayah Indonesia sebagai lokasi aksi kejahatan.
"Nah itu yang sedang kita dalami nanti di sana kan dievaluasi juga kenapa daerah yang dipilih untuk beroperasi kok Indonesia. Saya belum bisa menyampaikan (kerugianya) karena yang bisa menyampaikan kan dari warga negara China. Sudah hadir dari Kepolisian China. Ada empat orang hadir di Semarang difasilitasi dari orang Polda Metro Jaya. Tiga Polri satu Polwan kalau di kita istilahnya resersenya sana. Rata-rata pangkat kapten atau AKP," terang Abiyoso.
Abiyoso mengungkapkan, jika keempat polisi China sudah selama dua hari ini mengikuti proses penyidikan di Mapolrestabes Semarang. Mulai dari olah TKP di rumah mewah Jalan Kawi Raya Nomor 48, RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
"Nah ketika mereka datang melihat kelima tersangka tadi. Kembali cek ke TKP, jadi ada sisa-sisa kebakaran di TKP yang diamankan. Itu sengaja dibakar. Kalau kita kan enggak paham, tapi dari Kepolisian China bisa memahami itu dokumen-dokumen penting yang terkait modus operandi mereka itu," beber Abiyoso.