3 Tahun Lebih Hidup dalam Dekapan Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berakhir. Indonesia kini memasuki fase endemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berakhir. Indonesia kini memasuki fase endemi Covid-19. Keputusan ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 21 Juni 2023.
Ada tiga pertimbangan Jokowi untuk mencabut status pandemi Covid-19 di Tanah Air. Pertama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian di Indonesia nyaris nihil. Kedua, hampir seluruh penduduk sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
“WHO juga telah mencabut status public health emergency of international concern,” kata Jokowi menjelaskan pertimbangan ketiga.
Pencabutan status pandemi Covid-19 ini telah melewati perjalanan panjang. Indonesia dihantam badai Covid-19 mulai Maret 2022. Baru beberapa bulan terakhir, penularan Covid-19 konsisten menurun. Kondisi ini terlihat dari deretan indikator pandemi Covid-19.
Di antaranya, angka kematian sudah di bawah 1 per 100.000 penduduk dalam seminggu. Keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 kurang dari 5 per 100.000 penduduk per minggu. Begitu juga dengan angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 konsisten di bawah 1.
Pasien Covid-19 Pertama
Pasien pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia merupakan warga Depok, Jawa Barat. Pasien ini tertular dari warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia namun bertandang ke Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan, kasus pertama Covid-19 di Indonesia terungkap usai ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif. WNA tersebut menjalani tes Covid-19 di Malaysia.
“Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu,” kata Jokowi pada 2 Maret 2020.
Hasil penelusuran, pasien pertama Covid-19 bernama Sita Tyasutami (31). Transmisi Covid-19 berlangsung cepat sehingga muncul pasien kedua bernama Maria Darmaningsih (64), ibu kandung Sita Tyasutami.
Menteri Kesehatan saat itu, Terawan Agus Putranto menjelaskan dari kedua pasien, salah satunya merupakan guru dansa. Pasien ini lantas melakukan kontak fisik dengan WNA Jepang.
Setelah pasien dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, keduanya langsung dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Covid-19 Mulai Meledak
Sejak kasus pertama diumumkan, angka kasus positif Covid-19 terus melonjak. Pemerintah kemudian memutuskan untuk menyampaikan update penambahan kasus Covid-19 di Indonesia setiap hari.
Pada 30 Maret 2020 atau 28 hari setelah pasien pertama ditemukan, kasus Covid-19 harian bertambah 129 orang. Hingga pada 15 Februari 2022, kasus Covid-19 mencatat rekor tertinggi mencapai 57.049 orang.
Meledaknya jumlah pasien terkonfirmasi positif berdampak pada kasus kematian. Kementerian Kesehatan melaporkan, kasus kematian akibat Covid-19 pernah mencapai lebih dari 2.000 orang dalam sehari.
Saat kasus Covid-19 harian merangkak naik, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Seiring berjalannya waktu, kebijakan tersebut dianggap tidak efektif karena Covid-19 tetap bertransmisi dengan cepat.
Pemerintah memutuskan untuk menghentikan PSSB. Beralih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini dianggap lebih efektif menahan laju penularan Covid-19.
Varian Baru dan Vaksinasi Covid-19
Sebulan sejak pasien pertama Covid-19 terdeteksi di Indonesia, muncul varian baru. Varian itu bernama B11282 atau P2 yang ditemukan pertama kali di Brasil pada April 2020.
Menjelang akhir 2020 atau sekitar Desember, Indonesia dihantam varian baru Covid-19 bernama B1525 atau Eta. Sementara sepanjang 2021, varian baru Covid-19 semakin merebak. Mulai dari N439K, Alfa, B11283 atau P3, B.1.351 atau Beta, E484K, hingga B.1.617 atau Delta.
Delta disebut sebagai varian Covid-19 paling berbahaya. Delta menular lebih cepat dibandingkan varian Covid-19 lainnya. Varian ini juga memperburuk kesehatan pasien Covid-19.
“Jadi memang benar bahwa varian Delta lebih cepat menyebar, lebih bikin sakit,” kata Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban pada awal 2021.
Di tengah dominasi varian Delta, pemerintah menggelar vaksinasi Covid-19. Penyuntikan pertama dimulai dari Presiden Jokowi pada 13 Januari 2021. Kemudian disusul menteri dan pejabat negara lain.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, vaksinasi sebagai upaya melindungi masyarakat dari risiko kematian akibat Covid-19. Terutama bagi masyarakat dengan komorbid atau penyakit bawaan dan lansia.
Pandemi Covid-19 Berakhir
Sepanjang 2022, kasus Covid-19 mengalami fluktuatif. Namun, menjelang akhir 2022, Covid-19 konsisten melandai. Pasien Covid-19 harian bertambah kurang dari 100 orang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, melandainya Covid-19 karena mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki antobodi terhadap virus SARS-CoV-2. Bahkan, varian baru yang masuk tak memicu gelombang baru di Indonesia.
Sejak saat itu, Kementerian Kesehatan mulai menyusun skema transisi dari pandemi ke endemi Covid-19. Sejumlah indikator pandemi Covid-19 dikaji. Hasilnya, seluruh indikator menunjukkan, transmisi Covid-19 di Indonesia berada pada level satu atau terkendali.
Melandainya kasus Covid-19 terlihat hingga Juni 2023. Presiden Jokowi kemudian memutuskan mencabut status pandemi Covid-19 yang sudah melekat pada Indonesia selama lebih dari tiga tahun.
Meski begitu, Kepala Negara meminta masyarakat tetap hati-hati terhadap penularan Covid-19 dan menjaga hidup bersih dan sehat.
“Tentunya dengan keputusan ini, pemerintah berharap perekonomian nasional akan bergerak semakin baik dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” kata Jokowi.