3 Tahun Teliti Kelola Banjir, Indonesia-Inggris Gelontorkan Rp 31 Miliar
23 Proposal yang masuk dinilai oleh reviewer dari Indonesia dan Inggris, 10 proposal yang lolos didiskusikan pada panel meeting bulan Agustus 2018, sampai akhirnya diputuskan bersama tiga proposal yang didanai bersama dengan total dana Rp 31 miliar.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kerajaan Inggris menyiapkan dana sebesar 1,7 juta poundsterling atau sekitar Rp 31 miliar untuk penelitian di bidang kebencanaan hidrometeorologi. Kerja sama terkait penelitian bencana banjir ini dilakukan melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Newton Fund.
Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, Mohamad Nasir mengatakan, ada tiga penelitian di bidang banjir yang mendapat pendanaan. Penelitian tersebut dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun atau mulai 2019-2021.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama ini? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja sama BPJS Ketenagakerjaan dan Asosiasi ALB Kadin? BPJS Ketenagakerjaan dan 11 Anggota Luar Biasa (ALB) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menjalin kerja sama dalam perlindungan pekerja.
-
Bagaimana Bulog mempersiapkan diri untuk kerja sama pangan dengan Kamboja? Bulog telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di PnomPenh dan dengan beberapa pelaku usaha beras di Kamboja dan negara sekitarnya.
"Pemilihan tiga penelitian yang didanai dilakukan dengan proses yang terbuka, transparan, dan kompetitif. 23 Proposal yang masuk dinilai oleh reviewer dari Indonesia dan Inggris, 10 proposal yang lolos didiskusikan pada panel meeting bulan Agustus 2018, sampai akhirnya diputuskan bersama tiga proposal yang didanai bersama dengan total dana Rp 31 miliar selama tiga tahun," ujar Nasir di kantornya, Jakarta, Kamis (7/2).
Adapun tiga penelitian yang didanai antara lain, riset untuk meningkatkan pengelolaan badan sungai Ciliwung dan kepedulian masyarakat terhadap ancaman banjir oleh peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) Harkunti Rahayu dan peneliti University of Huddersfield Richard Haigh.
Kemudian riset untuk meningkatkan prediksi banjir jangka menengah di Jakarta, Bandung, dan Surakarta oleh peneliti ITB, Agus Mochamad Ramdhan dan Simon Mathias dari Durham University. Serta riset untuk mengidentifikasi penyebab utama banjir di Indonesia dan strategi utama memitigasi risiko bencana oleh peneliti Universitas Jenderal Soedirman, Suroso dan Chris Kilsby dari Newcastle University.
Nasir mengungkapkan, penelitian kali ini sengaja difokuskan terhadap kebencanaan banjir. Nantinya, pihaknya juga akan menjalin kerja sama untuk penelitian di bidang kebencanaan lainnya, seperti gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, hingga gunung meletus.
"Mudah-mudahan pendanaan yang dilakukan bisa berlanjut pada bidang lain. Mungkin nanti kita akan buka pada segmen yang berbeda, mungkin masalah tsunami. Kebetulan masalah tsunami kami sudah kerja sama dengan Jepang," tuturnya.
Dari total biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini, 85 persen di antaranya disumbang dari Kerajaan Inggris melalui Newton Fund. Kerja sama antara Indonesia dan Inggris di bidang riset telah dilakukan sejak 2015 dengan total nilai sekitar 18 juta poundsterling.
"Dana total sebesar 18 juta poundsterling dari 2015 sampai 2021. Jadi proyek ini sebesar 1,7 juta poundsterling kira-kira 10 persen dari total budgetnya," ucap Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik.
Inggris, kata Moazzam, merupakan negara terbaik kedua dunia di bidang riset setelah Amerika Serikat. Dia berharap kerja sama di bidang riset ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi akibat penanganan bencana yang lebih baik.
"Kami bangga bisa bermitra dengan ilmuwan di Indonesia serta berkontribusi membangun Indonesia yang lebih aman, lebih makmur, dan lebih unggul," tuturnya.
Reporter: Nafiysul Qodar
Baca juga:
Wapres JK Bertemu Rektor Hiroshima Bahas Kerja Sama Pendidikan
Indonesia Sudah Bisa Lacak Hingga Rampas Aset Hasil Kejahatan yang Disimpan di Swiss
Bappenas Gandeng Australia Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja RI
Menteri Susi Minta Jepang Hapus Bea Masuk Perikanan RI Tanpa Syarat
Undang 13 Pengusaha Jepang, KKP Buka Peluang Bisnis di 3 Sektor Perikanan
Pemerintah Gandeng Malaysia dan Thailand Perbaiki Harga Karet