3 Wanita dan 5 pria anggota geng motor jadi tersangka penjarahan di Depok
3 Wanita dan 5 pria anggota geng motor jadi tersangka penjarahan di Depok. Sedangkan satu orang lagi diamankan Selasa pagi tadi. Saat ini satu orang tersangka yang belum diketahui identitasnya itu masih diperiksa intensif.
Polisi tetapkan delapan orang tersangka kasus penjarahan toko baju di Depok. Mereka adalah AB (18), EAF (18), AP (20), AG (16), F (17), BL (16) dan YV (17). Mereka diamankan pada Minggu sore dan Senin kemarin.
Sedangkan satu orang lagi diamankan Selasa pagi tadi. Saat ini satu orang tersangka yang belum diketahui identitasnya itu masih diperiksa intensif.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Apa yang menjadi penyebab utama munculnya geng motor? Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.
-
Di mana Wuling Motors mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Dimana kegiatan patroli untuk mencegah geng motor di Garut dilakukan? Selama diberlakukan, petugas akan melakukan pengamanan secara berkeliling (patroli) di sudut-sudut Garut untuk mencari para pelajar yang kedapatan melakukan tindak kekerasan jalalan atau yang berpotensi.
-
Bagaimana Wuling Motors membangun citra positif di Indonesia? Selain itu, Wuling juga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, sehingga berhasil menciptakan citra yang positif di kalangan masyarakat Indonesia.
"Dari hasil pemeriksaan kami sudah identifikasi beberapa orang yang terlibat langsung pada aksi Minggu dinihari kemarin. Total tersangka delapan orang dari 27 orang yang diamankan sampai Selasa hari ini," kata Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiarto, Selasa (26/12).
Kedelapan orang ini ditetapkan status sebagai tersangka setelah penyidik melakukan pendalaman dari keterangan saksi dan korban. Dari hasil penyelidikan, delapan orang itu terbukti terlibat penjarahan Toko Fernando di Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya Depok pada Minggu (24/12) dinihari pukul 04.30 WIB.
Delapan tersangka itu terdiri dari tiga wanita dan lima pria. Mereka ada yang berusia dewasa dan anak-anak.
"Dewasa ada tiga orang, lima anak-anak. Terdiri tiga wanita dan lima pria," tandasnya.
Kelompok ini terdiri dari tiga geng. Yaitu Geng Jembatan Mampang (Jepang), Geng RBR dan Geng Matador. Mereka kerap berkonvoi menggunakan motor bersama-sama. Kemudian kerap melakukan tindakan tawuran.
"Kelompok ini terdiri dari tiga komunitas dan bergabung. Mereka melakukan aksi pada Minggu dinihari lalu," tukasnya.
Mereka juga pernah melakukan aksi yang sama sebelumnya. Inventarisasi polisi, geng motor ini beraksi lima kali dalam waktu sepekan. Antara lain di Sawangan, Limo dan Sukmajaya. "Kami sudah dapat ada lima laporan yang masuk dan saat ini masih mengidentifikasi laporan lainnya," paparnya.
Setiap beraksi, kawanan ini selalu membawa senjata tajam. Namun pengakuan tersangka, mereka belum pernah melukai korban.
"Jadi hanya untuk menakuti korban saja. Sajamnya digunakan untuk mengancam saja. Namun tidak menutup mereka melakukan kekerasan juga dengan sajamnya," tutupnya.
(mdk/eko)