30 Jadi Tersangka Karhutla di Kalimantan Timur, Belum Ada Korporasi Diperiksa
Di kesempatan yang sama, Pangdam Subiyanto menegaskan, Karhutla yang membakar Cagar Alam Kersik Luway sebagai habitat anggrek langka di kabupaten Kutai Barat, sudah berhasil dipadamkan.
Kepolisian menetapkan 30 tersangka pembakar lahan di berbagai wilayah Kalimantan Timur. Namun sejauh ini, belum menyentuh kemungkinan keterlibatan korporasi.
"Sampai saat ini, tidak ada korporasi yang kita periksa. Kalau untuk perorangan, sudah ada 30 orang kita tetapkan sebagai tersangka, dari 19 laporan polisi. Mudahan tidak bertambah lagi," kata Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Priyo Widyanto, ditemui wartawan di Bandara APT Pranoto Samarinda, Rabu (25/9).
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
Hari ini, tambah Priyo, pihaknya bersama Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, meninjau sejumlah kabupaten untuk meninjau penanganan dan penanggulangan Karhutla.
"Tinjauan ke kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Berau dan Kutai Kartanegara. Korporasi belum ada (diperiksa)," ujar Priyo.
Dalam pantauan, Priyo menyoroti soal kabut asap di beberapa lokasi tinjauannya. "Menyelimuti sebagian masih di Tabang (Kutai Kartanegara) saja. Dengan Muara Ancalong (di Kutai Kartanegara) saja," tambah Priyo.
Di kesempatan yang sama, Pangdam Subiyanto menegaskan, Karhutla yang membakar Cagar Alam Kersik Luway sebagai habitat anggrek langka di kabupaten Kutai Barat, sudah berhasil dipadamkan.
"Sudah padam, kemarin sudah selesai. Dua titik saja, tidak terlalu besar," kata Subiyanto.
Dari kejadian Karhutla kali ini, Subiyanto memetik sejumlah hal yang perlu dibenahi. "Kita sudah tahu penanganan ke depan, ada plot daerah rawan kebakaran. Masing-masing Kodim, Polres plot," ujarnya.
"Ada perusahaan kita ikut sertakan. Contoh, karena tidak ada kanal, bikin kanal air. Kedepan, itu yang kita kerjakan. Kendalanya, memang jauh dari sumber air untuk pemadaman. Padahal, tidak begitu jauh dari sungai," demikian Subiyanto.
Baca juga:
Permintaan Tabung Oksigen Meningkat di Tengah Bencana Kabut Asap
Meski Diguyur Hujan, Titik Panas di Riau Masih Terbanyak di Pulau Sumatera
BNPB Ingatkan Kepala Daerah Fokus Cegah Kebakaran di Lahan Gambut
BPPT: Hujan Buatan Sudah Banyak Tapi Kebakaran Sangat Parah
UNICEF: Kebakaran Hutan di Indonesia Mengancam Keselamatan 10 Juta Anak
Polri Tetapkan 323 Orang dan 14 Korporasi Tersangka Karhutla
Data Titik Api 24 September: Riau Turun Paling Banyak, di Kalteng Masih Tinggi