30 Petugas Penyelenggara Pilkada di Barito Selatan Dinyatakan Reaktif Covid-19
Sebanyak 30 orang penyelenggara pilkada yang reaktif itu terdiri dari tiga orang dari Kecamatan Jenamas satu orang dari Kecamatan Dusun Hilir, delapan orang dari Kecamatan Karau Kuala, empat orang dari Kecamatan Dusun Utara.
Sebanyak 30 orang penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah di Kabupaten Barito Selatan reaktif berdasarkan hasil tes cepat atau rapid test.
"Dari 975 orang yang terdiri dari anggota KPU kabupaten, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan masing-masing jajarannya serta Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP), ada 30 orang di antaranya reaktif berdasarkan hasil tes cepat," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Barito Selatan (Barsel) Bahruddin di Buntok, Selasa (21/7).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Sebanyak 30 orang penyelenggara pilkada yang reaktif itu terdiri dari tiga orang dari Kecamatan Jenamas satu orang dari Kecamatan Dusun Hilir, delapan orang dari Kecamatan Karau Kuala, empat orang dari Kecamatan Dusun Utara.
"Kemudian dari kecamatan Gunung Bintang Awai yang reaktif berdasarkan hasil rapid test sebanyak satu orang, dan dari Kecamatan Dusun Selatan sebanyak 13 orang," jelas Bahruddin.
Ia mengatakan, untuk Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang reaktif berdasarkan hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif maka langsung dilakukan penggantian karena tugas mereka cukup singkat, sementara mereka harus menjalani karantina karena dinyatakan reaktif. Sementara itu bagi penyelenggara lainnya di luar PPDP tidak dilakukan penggantian.
Petugas yang hasil tes cepat reaktif diarahkan melakukan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan yang berlaku dan di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Barito Selatan.
Selain itu ia juga menyampaikan, kegiatan tes cepat deteksi COVID-19 ini untuk memastikan penyelenggara Pilkada Kalteng di Barito Selatan dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tugasnya dengan baik.
Disamping itu, ini juga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa penyelenggara terutama petugas yang melakukan pencocokan dan penelitian supaya betul-betul dalam keadaan sehat.
Dalam melaksanakan tugasnya, penyelenggara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur termasuk petugas yang akan melakukan coklit data pemilih di daerah ini akan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, sarung tangan serta face shield, sebab pihaknya sudah mempersiapkan kelengkapan protokol kesehatan itu kepada petugas yang akan turun ke lapangan.
Pewarta : Kasriadi