31 Rumah di Garut Terendam Banjir, 5 KK Mengungsi
Sebanyak 31 rumah warga di Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, terendam banjir. Tinggi muka air sekitar 30 hingga 50 sentimeter.
Sebanyak 31 rumah warga di Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, terendam banjir. Tinggi muka air sekitar 30 hingga 50 sentimeter.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, terdapat 26 KK terdampak banjir itu, 5 KK di antaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman. Data ini berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
"BPBD Kabupaten Garut terus melakukan langkah penanganan dengan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Pamengpeuk guna memonitoring perkembangan kondisi banjir, mengerahkan tim gabungan dan relawan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi banjir susulan," jelasnya, Kamis (28/10).
Menurut BPBD Kabupaten Garut, banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga Sungai Cipalebuh yang berada di Kecamatan Pamengpeuk meluap pada Rabu (27/10) sore.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Barat berpotensi terjadi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari mulai 28-29 Oktober 2021. Wilayah tersebut ialah Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung.
Kemudian, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, analisis inaRISK menunjukkan Kabupaten Garut memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. BNPB mengimbau pemangku kepentingan di daerah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi La Nina.
La Nina adalah anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan dan diprediksi terjadi periode Oktober 2021 hingga Februari 2022.
"Masyarakat diharapkan melakukan persiapan untuk evakuasi saat banjir melanda, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir. Kemudian mewaspadai adanya saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik yang ada," pesan Abdul.
Baca juga:
Banjir Landa Wilayah Cilacap dan Banyumas, Ini Penyebabnya
Musim Hujan, BBWS Pemali Juwana Percepat Normalisasi 8 Sungai di Jateng
Banjir Sekadau Kalbar: 2.514 Rumah Terdampak dan Satu Orang Meninggal Dunia
Contoh Permasalahan Lingkungan Hidup, Ketahui Penyebab & Cara Mengantisipasi Bencana
2.541 Rumah Terendam Banjir di Sekadau, Satu Warga Meninggal