317 Korban Banjir di Luwu Utara Menderita ISPA
Sebanyak 317 korban bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau (ISPA). Tiap hari, penambahannya cukup signifikan dan hingga kini jumlahnya mencapai 317 orang. ISPA ini diwaspadai, tiap hari dipantau karena mirip gejala Covid-19.
Sebanyak 317 korban bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau (ISPA). Tiap hari, penambahannya cukup signifikan dan hingga kini jumlahnya mencapai 317 orang. ISPA ini diwaspadai, tiap hari dipantau karena mirip gejala Covid-19.
"Alernya kini adalah ISPA. Peringatan dini, kita pantau setiap hari karena mirip gejala Covid-19. Setiap hari bertambah terus jumlah pengungsi yang kena ISPA. Awal mendata 16 Juli lalu, ditemukan hanya 51 orang tapi kini sudah ada 317 orang," kata juru bicara gugus tugas Covid-19 Luwu Utara, Komang Krisna yang dikonfirmasi, Rabu (22/7).
-
Apa bantuan yang diberikan oleh BRI Peduli kepada warga terdampak banjir di Luwu Utara? Bantuan diberikan berupa bantuan makanan cepat saji, snacks, sembako dan obat-obatan.
-
Bagaimana cara BRI Peduli menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Luwu Utara? “Bantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Unit Kerja BRI terdekat. Kami memastikan masyarakat yang terdampak Kecamatan Malangke dan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara di mendapatkan bantuan yang dapat meringankan beban mereka,” ungkap Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Di mana lokasi Dusun Nusupan yang rawan banjir? Dukuh Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Apa itu Lontong Banjur? Menu lontong banjur ini unik. Kota Bandung tak pernah kehabisan pesonanya. Di bulan Ramadan misalnya, daerah berjuluk Paris Van Java itu memiliki berbagai takjil khas bernama lontong banjur.Mungkin namanya terdengar aneh. Namun jangan salah, kudapan asli Cibadak ini banyak diburu untuk takjil ketika berbuka puasa tiba. Menyantap lontong banjur berarti siap menerima kelezatan dari gurihnya lontong yang diberi kuah oncom. Rasanya, sudah tentu nagih.
Dijelaskan, tim kesehatan yang diturunkan Pemkab Luwu Utara pascabencana dibagi beberapa bidang, salah satunya bidang Covid-19. Yang menjadi perhatiannya kini adalah penderita ISPA karena mirip gejala Covid-19.
"Kalau ada yang ditemukan derita ISPA ringan, kita tidak akan melakukan pemeriksaan rapid atau swab. Mereka pasti tidak mau, bisa-bisa kita dikasi parang sama warga pengungsi. Tapi kalau ada yang ditemukan ISPA berat, baru kami lakukan tindakan dengan segera rapid test atau pemeriksaan swab," ujar Komang Krisna.
ISPA ini diderita bayi dan anak-anak, lansia bahkan mereka yang usia produktif. Disebabkan banyak faktor, bisa karena cuaca, hujan dan debu.
Hingga Selasa (21/7), pasien Covid-19 sebanyak 58 orang. "Jadi sejak 18 Juli hingga Selasa kemarin itu, 21 Juli, jumlah pasien positif 58 orang. Kita belum bergerak lakukan kontak tracing ke lokasi pengungsian karena masih fokus ke bencana. Kalau kita masuk ke pengungsian lakukan pemeriksaan, kita bisa kena parang apalagi di tengah kondisi pascabencana begini. Tingkat kepercayaan warga terhadap adanya Covid itu sisa 30 persen, sudah rendah. Sudah tidak terlalu menganggap itu masalah," tutur Komang Krisna.
Soal banyaknya relawan dari berbagai pihak masuk ke Luwu Utara bawa bantuan, termasuk mereka yang berasal dari daerah zona merah atau risiko tinggi dan sedang, kata Komang, pihaknya hanya berharap kesadaran dari para relawan agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kedatangan relawan atau orang-orang yang datang bawa bantuan tidak bisa kita batasi dengan regulasi. Kita hanya berharap kesadarannya mematuhi protokol kesehatan. Tapi kita tetap mendata mereka yang masuk ke Luwu Utara meski tetap ada yang tidak terpantau karena mereka langsung ke lokasi pengungsian. Diharapkan kalau ada surat keterangan bebas Covid-nya, bisa ditunjukkan. Tapi kalau tidak ada, dipersilakan memeriksakan diri di tim gerak cepat," pungkasnya.
(mdk/cob)