4 Bapak Kopassus nasihati prajurit jujur dan sayangi rakyat
Simak teladan Mayor Idjon Djanbi, Kolonel Kawilarang, Letkol Slamet Riyadi dan Kolonel Sarwo Edhie.
"Saya berjanji, bahwa saya akan menjunjung tinggi dan mempertahankan derajat, nama, kehormatan dan jiwa Kesatuan Para Komando pada setiap saat, tempat dan keadaan bagaimanapun."
Itulah butir ketiga sumpah prajurit komando yang diucapkan seluruh anggota Kopassus. Sebagai pasukan elite yang dilatih dan memiliki kemampuan di atas prajurit reguler, mereka diikat dengan sumpah dan kode etik.
Sayangnya kini citra Korps baret merah itu tercoreng. 11 Anggotanya menembak mati empat tahanan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Para prajurit itu membalas dendam kematian rekan mereka Serka Heru Santoso yang tewas dikeroyok preman di Hugo's Cafe.
Memang tak sepantasnya sepasukan prajurit, yang biasa diberi tugas-tugas tersulit, kini membunuh orang tak bersenjata. Mabes TNI berjanji akan menghukum mereka yang bersalah.
Berikut 4 bapak Kopassus dan nasihat mereka bagaimana seorang prajurit pasukan khusus seharusnya bersikap.
-
Apa yang dimaksud dengan HUT Kopassus? Ucapan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kopassus memiliki makna yang mendalam karena merayakan sejarah, dedikasi, dan jasa-jasa satuan elit militer tersebut dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Siapa yang dikenal sebagai pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus)? Kolonel Alex Kawilarang dikenal sebagai pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
-
Di mana pasukan Kopassus bertugas selama operasi merebut Irian Barat dari Belanda? Misi mereka adalah merebut Merauke dan menyandera orang-orang Belanda di sana.
-
Siapa yang dulunya seorang preman terminal yang berhasil masuk Kopassus? Kisah ini dialami Untung Pranoto, masa mudanya dihabiskan di terminal Semarang. Penampilannya pun tak ubahnya anak terminal. Rambut gondrong, sepatu boots ala cowboy dan kaos singlet.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
Idjon Djanbi: Prajurit profesional
Pendiri Kopassus, Mayor Idjon Djandi selalu menginginkan pasukan Kesko Teritorium III yang dibentuknya menjadi pasukan yang tangguh dan profesional. Dalam beberapa latihan, Idjon selalu menekankan pentingnya disiplin pada anak buahnya.
Menurut Idjon, tugas prajurit adalah bertempur di medan perang. Menghancurkan lawan saat pertempuran. Bukan menyiksa rakyat tak berdosa.
Idjon yang mantan pasukan elite baret merah Belanda ini berbeda pandangan dengan koleganya Kapten Raymond Westerling yang dikenal kejam dan haus darah. Westerling membantai ribuan rakyat tak berdosa saat di Sulawesi.
Idjon memilih keluar dari tentara Belanda. Masuk Islam dan menjadi petani bunga sebelum diajak bergabung ke TNI oleh Kolonel Kawilarang.
AE Kawilarang: Jujur dan lindungi rakyat
Panglima Teritorium III Siliwangi Kolonel Alex Evert Kawilarang dikenal sebagai perwira yang lurus dan jujur. Kawilarang yang mempunyai ide membentuk satuan komando elite ini memberikan teladan pada anak buahnya.
Menurut Kawilarang dalam gerilya, dukungan rakyat sangat besar manfaatnya. Terutama soal logistik. Karena itu Kawilarang selalu menumpas gerombolan perampokan di wilayah republik saat awal kemerdekaan.
Melindungi akan membuat rakyat dekat dengan TNI. Jika rakyat merasa tak aman dengan TNI, maka dengan mudah akan menyeberang ke pihak musuh.
Kawilarang pun tak mau mengkorupsi rampasan perang. Dia tak tergiur dengan harta karun Jepang yang jumlahnya sangat besar.
Slamet Riyadi: TNI dan rakyat hidup bersama
Bersama Kolonel AE Kawilarang, Letkol Slamet Riyadi adalah penggagas Kopassus. Perwira muda yang bertahan menghadapi Belanda di Solo ini selalu dekat dengan rakyat.
"Gerilyawan (tentara) harus selalu bergerak di tengah rakyat, seperti ikan dalam air. tidak bisa dipisahkan dari rakyat. Mereka tidak boleh dan tidak bisa dipisahkan dari rakyat," ujar Slamet Riyadi pada pasukannya.
Slamet Riyadi juga menindak tegas anggotanya yang ketahuan berlaku kasar pada rakyat. Atau pada pihak-pihak yang berusaha memecah kedekatan TNI dan rakyat.
Dia juga tak suka jika pasukannya berlagak seperti cowboy dan arogan. Tanpa disiplin, TNI tak ubahnya seperti gerombolan bersenjata.
Sarwo Edhie Wibowo: Jangan sakiti rakyat
Kolonel Sarwo Edhie Wibowo adalah komandan legendaris korps baret merah ini. Sarwo yang memimpin Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) menumpas PKI.
Ada satu hal yang paling diingat dari Sarwo soal pidatonya. Pada prajurit pasukan elite TNI ini, Sarwo selalu meminta prajuritnya sadar diri mereka adalah tentara rakyat.
"Dari mulai kaos kaki, sampai helm bajamu itu dibeli dari uang rakyat. Jadi jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat," kata Sarwo.
Sarwo sempat menjadi idola masyarakat pada akhir 1960an. Karena merasa tersaingi, Soeharto kemudian menggesernya menjadi duta besar.
Baca juga:
Asal usul jiwa Korsa
4 Aksi prajurit Kopassus yang bikin geger
Kisah Jokowi pakai topi komando Kopassus