4 Jenderal TNI Tempati Pos Baru Strategis di Awal Tahun
TNI melakukan rotasi, sejumlah perwira tinggi menempati posisi yang sangat strategis dan diyakini membawa angin segar di lingkungan TNI.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan rotasi sejumlah perwira tinggi di lingkungan TNI. Rotasi ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/81/I/2019, pada tanggal 25 Januari 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Sejumlah perwira tinggi menempati posisi yang sangat strategis dan diyakini membawa angin segar di lingkungan TNI. Berikut ini deretan Jenderal TNI yang menempati posisi strategis:
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto
Joni Supriyanto, perwira tinggi TNI-AD yang sejak 25 Januari 2019 menjabat sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia. Joni, lulusan Akmil 1986 ini berpengalaman dalam Infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Panglima Kodam Jaya.
Joni pernah menjabat Komandan Korps Siswa Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, dia dipercaya untuk menduduki posisi Komandan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Intelijen Strategis Kodiklat TNI. Pada tahun 2014, Joni ditunjuk menjadi Wakil Asisten Intelijen Panglima TNI. Saat itu pangkat Joni adalah Brigadir Jenderal TNI.
Kemudian pada 18 Juni 2015, Joni dipercaya menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro selama dua tahun. Pada 2017, dia diangkat menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Sementara posisi Kasdam IV/Diponegoro dijabat Brigjen TNI Mohammad Sabar Fadhilah yang saat ini menjabat Kepala Pusat Penerangan TNI.
Mayjen TNI Eko Margiyono menjadi Pangdam Jaya
Mayjen TNI Eko Margiyono saat ini mengemban amanat menjadi Panglima Kodam Jaya menggantikan Joni Supriyanto yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI.
Eko Margiyono merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Pria kelahiran Semarang 12 Mei 1967 ini memiliki karir yang cermelang, dia pernah menjabat sebagai Komandan Group A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada tahun 2010.
Tahun 2012, Eko mendapatkan kepercayaan sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Kodam Jaya. Tahun 2014, Eko menjadi Danrem di Korem 033/Wira Pratama dan Korem 061/Surya Kencana. Tahun 2015 dia menduduki posisi Wakil Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Waasops Kasad) dan Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya pada 16 Maret 2017.
Tak lama kemudian tepatnya pada 27 Oktober 2017, dipercaya Panglima TNI saat itu Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk menjabat Gubernur Akmil. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Komandan Jenderal Kopassus yang dilantik pada tahun 2018. Kini Eko menjabat menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya.
I Nyoman Cantiasa jadi Danjen Kopassus
Mayor Jenderal I Nyoman Cantiasa resmi ditunjuk sebagai Danjen Kopassus TNI AD yang baru. Sosoknya bukan orang baru di tubuh korps baret merah ini. Nyoman Cantiasa merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1990. Sebagian besar karirnya dihabiskan di Kopassus, terutama di Satuan Anti Teror dan pendidikan pasukan elite itu.
Ketika menjadi Mayor, Cantiasa menjadi Komandan Sekolah Komando dan Sekolah Para di Pusdikpassus. Di sinilah para prajurit Kopassus digembleng untuk bertempur di tiga matra, darat, laut dan udara. Naik menjadi Letnan Kolonel, dia menjabat Dandenma Kopassus di Cijantung. Lalu menjadi Dansat-81 Kopassus tahun 2010.
Saat menjadi Kolonel dia memegang posisi Komandan Pusdikpassus di Batujajar tahun 2012. Lalu mendapat tugas di teritorial sebagai Danrem 163/Wirasatya tahun 2015. Bintang di pundaknya diraih saat menjadi Danrem 173/Praja Vira Braja tahun 2017 lalu digeser menjadi Kasdam XVII/Cenderawasih di Papua pada 2018 awal.
Setelah itu dia kembali ditarik ke Jakarta menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI. Sebelum kemudian dipilih menjadi Danjen Kopassus tanggal 25 Januari kemarin.
Wisnoe Prasetja Boedi Jadi Pangdam V/Brawijaya
Dalam rotasi di lingkungan TNI, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi akan menduduki posisi Pangdam V/Brawijaya menggantikan Mayjen TNI Arif Rahman yang menduduki posisi menjadi Danpusterad.
Sosok Wisnoe bukan orang baru di tubuh Kodam V Brawijaya. Dia pernah beberapa kali bertugas di wilayah Kodam Jawa Timur itu. Pada tahun 2012, Wisnoe pernah menjadi Komandan Rindam V/Brawijaya saat itu dia masih berpangkat kolonel. Kariernya berlanjut menjadi Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya di Surabaya.
Pangkat Brigadir Jenderal diraihnya saat menjadi Wakil Gubernur Akademi Militer. Kemudian menjadi Pati Ahli Kasad Bid. Manajemen.
Pada November 2018 menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI dengan pangkat Mayjen. Tahun 2019 dia kembali ke arek Surabaya ini kembali ke kampung halamannya menjadi Pangdam V/Brawijaya.
(mdk/has)