4 Kejahatan bermula telepon nyasar
Jika pengguna telepon terutama ponsel tak cermat, maka bisa jadi sasaran empuk para penjahat.
Kejahatan bisa terjadi oleh berbagai sebab, salah satunya dari telepon nyasar. Jika pengguna telepon terutama ponsel tak cermat, maka bisa jadi sasaran empuk para penjahat.
Berbagai modus kejahatan bisa terjadi berawal dari telepon nyasar, mulai dari penipuan hingga pencabulan.
Berikut empat kejahatan bermula dari telepon nyasar yang dihimpun dari berbagai sumber:
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan Pendap? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap. Ya, makanan khas yang cukup populer ini sejenis pepes yang dilapisi bumbu kaya rempah.
-
Apa yang dimaksud dengan tumit pecah-pecah? Tumit pecah-pecah adalah masalah kaki yang umum. Masalah ini membuat tumit nampak kering, kaku, dan pecah-pecah. Meski kondisi ini bukanlah hal yang serius, terkadang tumit pecah-pecah bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Diperkosa dan diperas
Remaja berusia 17 tahun sebut saja X ini bernasib nahas setelah meladeni telepon nyasar. Penelepon itu bernama Arsandi. Pelaku memperkosa X dan merekamnya untuk digunakan mengancam korban, pada tahun 2010 lalu.
Pelaku mengancam jika X tak mau diajak hubungan intim lagi, maka Arsandi akan menyebarkan video mesum tersebut ke dunia maya. Tak tanggung-tanggung, gadis asal Dusun II Desa Tebing Gerinting Indralaya Selatan Ogan Ilir ini sudah diperkosa sebanyak 23 kali oleh pelaku.
Pelaku bukan hanya merampas kehormatan korban, dia juga memeras X. Setiap kali memeras dan menggauli korban, tersangka selalu mengancam akan menyebarkan rekaman adegan syurnya itu sehingga membuat X takut dan pasrah memberikan segalanya kepada tersangka.
Kanit Pidum Polres Ogan Ilir, Ipda Herli Setiawan membenarkan telah menerima laporan korban. Menurut Herli, pihaknya akan segera bertindak menindaklanjuti laporan korban supaya tidak jatuh korban berikutnya.
Diperas
Nahas nasib AR, pekerjaan tak dapat malah ditodong pisau dan diperas oleh pelaku bernama Didit (32) warga Kasang Pal 2, Jambi. AR meladeni telepon nyasar yang dilakukan secara acak oleh Didit karena diiming-imingi pekerjaan.
AR yang termakan bujuk rayu Didit bersedia bertemu pelaku di Taman Rimba sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Setelah diajak berjalan sambil membicarakan pekerjaan, korban diperas dan ditodong senjata tajam oleh pelaku di tempat yang gelap.
Atas laporan korban, petugas Polresta Jambi meringkus pelaku dalam waktu singkat.
"Caranya korban kami telpon secara acak dulu. Terus korban kami ajak ketemuan di Taman Rimbo. Setelah itu korban kami ajak jalan-jalan sambil ngomongin masalah pekerjaan sama korban," ujar Didit di Mapolresta Jambi.
Dari kasus pemerasan ini, pihak Buser Polresta Jambi berhasil menyita barang bukti yaitu 1 HP BlackBerry dan HP Samsung serta 1 buah jam tangan milik korban. Polisi juga mengamankan satu buah senjata tajam yaitu pisau yang digunakan oleh tersangka.
Dicabuli
Pemuda berinisial SC alias Sugeng memencet nomor telepon secara asal lalu menghubungi nomor tersebut. Di ujung telepon ternyata yang menjawab seorang wanita sebut saja A, perkenalan hingga tindakan asusila dilakukan Sugeng sampai akhirnya mendekam di tahanan Mapolres Boyolali.
Sugeng yang sudah berumur 24 tahun ini pusing tak punya pasangan alias jomblo dan dia memutar otak untuk mendapatkan pasangan dalam waktu singkat. Pria asal Ponorogo ini menekan nomor telepon secara acak hingga tersambung dengan ABG yang berusia 13 tahun itu.
Sekian lama berbicara dan saling kirim pesan singkat, Sugeng dan A yang berasal dari desa di wilayah Kabupaten Boyolali ini merencanakan untuk mengadakan pertemuan, 27 Desember 2013. Mereka sepakat 'kopi darat' di daerah Mojosongo. Sugeng pun mengeluarkan rayuan gombal dan tipu muslihat, hingga akhirnya A tunduk kepada Sugeng.
Dalam setiap pertemuan, Sugeng selalu minta 'jatah' kepada A dan selalu dituruti. Sampai akhirnya pertemuan terlarang tersebut terendus oleh orang tua A. Akhirnya A mengakui telah dicabuli oleh Sugeng beberapa kali. Kemudian orang tua A mencari Sugeng untuk meminta pertanggungjawaban, namun hasilnya nihil. Mereka pun melaporkan Sugeng ke Mapolres Boyolali.
"Dari pengembangan laporan orang tua korban, kami menangkap tersangka (Sugeng) pada tanggal 29 Desember lalu. Tersangka ngakunya baru berhubungan badan sebanyak satu kali. Tapi masih kita proses lebih lanjut," ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Parwanto saat dihubungi merdeka.com, Rabu (8/1).
Baca juga:
TNI AL masih rahasiakan peran anggotanya yang perkosa gadis
Gadis diculik & diperkosa 9 orang, salah satunya anggota TNI AL
Dukun ini ngaku bisa gandakan duit Rp 100 juta jadi Rp 500 juta
4 Kejanggalan ANI mau diperkosa malah jadi tersangka
Sudarman mengaku ditipu Rp 14 juta pejabat Kemhan