4 Kerusuhan dalam sebulan, apa yang salah dengan lapas?
Bentrok kerap terjadi karena penghuni lapas yang melebihi kapasitas.
Meninggalnya salah satu tahanan yang berada di Lapas Banceuy, Bandung, mengakibatkan aksi solidaritas sesama penghuni sel yang berujung pembakaran. Para Napi menuduh petugas lapas menganiaya tahanan yang bernama Undang. Dari keterangan petugas lapas, Undang sendiri dikabarkan meninggal gantung diri.
"Bangunan terbakar disengaja betul karena solidaritas warga binaan. Mereka curiga dan mempertanyakan (kasus bunuh diri) sebagai pemicu," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Jodie Rooseto di lokasi kejadian.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pun langsung mengunjungi Lapas Banceuy, Bandung, yang nyaris hancur lebur akibat kerusuhan. Melewati puing-puing bangunan yang hangus terbakar, Yasonna menuju salah satu blok tahanan di lapas khusus narkoba tersebut. Di sana sudah banyak para tahanan yang berkerumun. Hanya dibatasi teralis besi, Yasonna kemudian berdialog dengan para napi.
Kepada para napi, Yasonna meminta agar tidak mudah terprovokasi sehingga menimbulkan kerusuhan yang merugikan semua pihak. "Ini kan merugikan, berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk membangun kembali?" kata Yasonna.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, lapas yang ada di Indonesia sudah melebihi dari kapasitas normal. Dia menambahkan, dengan kelebihan kapasitas dan minimnya fasilitas membuat para narapidana merasa tertekan sehingga aksi anarki tak terelakan.
Menanggapi pernyataan Kapolri, pakar hukum tata negara Margarito Kamis, untuk dapat menekan angka kekerasan di lapas karena jumlah napi yang membludak, pemerintah dapat menerapkan hukuman kerja sosial bagi pelaku pidana dengan masa tahanan yang sebentar.
"Janganlah itu pelaku kriminal ringan dimasukkan juga ke penjara. Berikan saja mereka kerja sosial. Sekarang kan KUHP sedang digarap. Nah kerja sosial dapat dimasukkan ke sana," kata Margarito saat dihubungi merdeka.com, Senin (26/4).
Terkait wacana memindahkan sejumlah napi dari lapas yang penuh ke lapas yang belum ramai, tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada malah membuat masalah baru.
"Apa di lapas yang baru, ada jaminan bahwa tidak akan ada masalah? saya tidak yakin," ujarnya.