4 Korban Awan Panas Gunung Semeru Dirujuk ke RSD dr Soebandi Jember
Daerah di sekitar Kabupaten Lumajang bahu membahu membantu penanganan warga terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Di Jember, Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi sedang merawat dua warga Lumajang yang mengalami luka bakar serius.
Daerah di sekitar Kabupaten Lumajang bahu membahu membantu penanganan warga terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Di Jember, Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi sedang merawat dua warga Lumajang yang mengalami luka bakar serius.
"Kemarin kita sudah kirim tim medis ke Lumajang sesuai arahan dari Bupati Jember untuk membantu penanganan dampak awan panas guguran Gunung Semeru. Saat ini warga yang dirawat di sini ada dua orang, dengan kondisi luka bakar 70 persen dan 30 persen," ujar Dirut RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (6/12).
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang menyebabkan erupsi Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi terjadi bersamaan? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi."Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama," jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Rencananya akan ada tambahan lagi dua pasien dari Lumajang. Mereka adalah pasien dengan kondisi luka bakar yang dirujuk dari RSUD Pasirian Lumajang.
"Sekarang dalam perjalanan menuju ke sini. Tadi masih menunggu surat persetujuan dari keluarga," jelas dr Hendro.
Sebagai salah satu rumah sakit pemerintah terbesar di Jawa Timur, RSD dr Soebandi Jember selama ini memang menerima rujukan dari sejumlah rumah sakit di daerah sekitar. Menurut dr Hendro, untuk pasien dengan kondisi luka bakar, apalagi yang mencapai 70 persen, dibutuhkan waktu berhari-hari untuk proses penyembuhan lukanya.
Namun, tim medis tidak sampai melakukan operasi. "Kita akan bersihkan luka-lukanya untuk memunculkan jaringan kulit yang baru," pungkas mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jember ini.
Baca juga:
Jumlah Gunung Api Aktif dan 'Tidur' di Indonesia
Kondisi Terkini Aliran Lahar Semeru usai Bencana Awan Panas Guguran
Potret Korban Erupsi Gunung Semeru Bertahan di Pusat Evakuasi
10 Letusan Gunung Api Paling Dahsyat di Indonesia
BPBD Ungkap Alasan Tak Ada Peringatan Dini saat Bencana Semeru
16 Korban Luka Bakar akibat Awan Panas Gunung Semeru Dirawat di RSUD Pasirian
Ketua DPR Minta Pemerintah Prioritaskan Kebutuhan Korban Bencana Erupsi Semeru