4 Menit Sebelum Sriwijaya Jatuh: Ketinggian Turun, Moncong Naik dan Miring
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak pada 9 Januari 2021 lalu. Sejumlah kerusakan terjadi saat pilot menerbangkan pesawat tersebut.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak pada 9 Januari 2021 lalu. Sejumlah kerusakan terjadi saat pilot menerbangkan pesawat tersebut.
Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo menurut kronologi dari awal.
-
Apa yang dilakukan oleh KWT Srikandi di Kelurahan Nusa Jaya? Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah.
-
Kenapa KWT Srikandi dibentuk? Mengatasi Masalah Kenaikan Harga Pangan KWT Srikandi dibentuk pada awal tahun 2023 lalu. Saat itu, peruntukannya adalah membantu mengatasi kenaikan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
Pukul 14.36 WIB
Pada 9 Januari 2021, pesawat jenis Boeing 737-500 berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta pada pukul 14.36 WIB dengan tujuan Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182.
Penerbangan ini diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin, dan membawa 56 penumpang.
Setelah tinggal landas, pesawat terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya (ABASA 2D).
"Data FDR merekam sistem autopilot aktif (engage) di ketinggian 1.980 kaki. Pada saat melewati ketinggian 8.150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin (throttle) sebelah kiri bergerak mundur (tenaga berkurang) sedangkan yang kanan tetap," kata Nurcahyo dalam jumpa persnya, Rabu (10/2).
Pukul 14.38 WIB
Selanjutnya, pada Pukul 14.38 WIB karena kondisi cuaca, pilot meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat dan diizinkan.
Lalu ATC memperkirakan perubahan arah tersebut akan membuat pesawat SJ182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari landasan pacu 25 L dengan tujuan yang sama.
"Oleh karena itu ATC meminta pilot untuk berhenti di ketinggian 11 ribu kaki," jelasnya.
Pukul 14.40 WIB
FDR merekam ketinggian tertinggi yaitu 10.900 kaki. Selanjutnya, pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif (disengage) ketika arah pesawat di arah 016 derajat.
Sikap pesawat pada posisi naik atau pitch up, dan pesawat miring ke kiri atau roll. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang kanan tetap.
Kemudian, FDR mencatat autothrottle tidak aktif dan sikap pesawat menunduk atau pitch down. Sekitar 20 detik kemudian FDR berhenti merekam data.
Baca juga:
Polwan Ahli Forensik Bongkar Proses Autopsi Korban SJ-182, Ada Ratusan Body Part
4 Menit Menegangkan Sebelum Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh
Menhub Budi: Tak Ada Upaya Tutupi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182
Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Berbelok Menghindari Cuaca Sebelum Hilang dari Radar
BMKG Sebut Awan Cumulonimbus Sempat Muncul di Rute Penerbangan Sriwijaya Air SJ182
Temuan KNKT, Mesin Sriwijaya SJ-182 Masih Hidup Sebelum Jatuh ke Perairan