4 Pengakuan bule ditipu orang Indonesia di Bali
Banyak kasus bule-bule menjadi korban penipuan atau pemerasan baik oleh warga maupun petugas tertentu.
Bali hingga kini masih menjadi andalan sektor pariwisata di Indonesia. Pulau Dewata ini masih menjadi magnet bagi para pelancong baik dalam dan luar negeri.
Namun ironisnya, sejumlah orang justru memanfaatkan Bali yang dipenuhi pelancong mancanegara untuk keuntungan pribadi dengan cara-cara licik. Para turis asing kerap menjadi objek pemerasan, penipuan bahkan kekerasan.
Banyak kasus bule-bule menjadi korban penipuan atau pemerasan baik oleh warga maupun petugas tertentu. Namun hanya sebagian kecil yang memperkarakannya.
Berikut empat kisah bule yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat bertandang ke Bali.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
Polisi minta uang damai
Seorang anggota polisi lalu lintas di Bali berpangkat Bripka meminta uang 'damai' saat menilang seorang turis asal Belanda bernama Van Der Spek. Cerita Van Der Spek yang diminta uang damai ini berawal saat ia menaiki motor di jalan raya tidak menggunakan helm. Van Der Spek kemudian diberhentikan oleh seorang anggota polisi lalu lintas berpangkat Bripka.
Van Der Spek ditanya soal SIM dan diberitahukan kesalahannya telah melanggar lalu lintas karena tidak menggunakan helm saat mengendarai motor di jalan raya.
Anggota polantas itu lalu memberikan opsi. Jika kasus ini dibawa ke pengadilan, maka akan didenda sekitar Rp 1.200.000. Namun, jika membayar denda di lokasi atau uang damai hanya sekitar Rp 200.000.
Karena tidak ingin ribet, Van Der Spek kemudian menyanggupi uang damai sekitar Rp 200.000. Sementara anggota polantas yang menerima uang suap itu langsung tersenyum.
Namun Van Der Spek cerdik, kejadian tersebut dia rekam dan kini sudah nongol di Youtube. Peristiwa itu terekam dan diunggah di situs video Youtube dengan judul: Polisi Korupsi di Bali/Corruption police in Bali.
Polisi Bali ajak bule ngebir
Tak hanya meminta uang damai, anggota polantas yang menilang Van Der Spek juga menawari bir.? Van Der Spek sendiri menolak tawaran tersebut karena akan mengendarai sepeda motor.
"Tidak masalah, kalau ada apa-apa ke sini aja. Saya jaga dari jam 7 pagi sampai jam 14 siang," ujar polisi berpangkat Bripka tersebut saat menawari sebotol bir kepada Van Der Spek.
Namun turis asal belanda itu tetap tidak mau dan bergegas meninggal pos polisi.
Bule Belanda ditipu money changer
Van Der Spek, tak hanya sukses merekam anggota Polantas Bali yang sedang minta uang damai. Turis asal Belanda ini juga membongkar praktik kotor para mafia money changer di Pulau Dewata.
Der Spek pun berhasil merekam aksi para mafia money changer yang kerap ngibulin para turis asing di Pulau Dewata itu.
Kisah bermula saat bule berambut kriting pirang itu memasuki sebuah money changer di sebuah gang sempit di kawasan Bali. Dia pun lalu menukarkan uang dolar ke dalam pecahan rupiah.
Harga sudah setuju, uang rupiah yang akan ditukar pun sudah dihitung dan disiapkan petugas kasir. Namun dengan kecepatan tangan yang dimiliki kasir tersebut, beberapa lembar uang Rp 50 ribu ia jatuhkan ke laci. Uang yang sudah berkurang jumlahnya itu pun segera berpindah tangan ke Van Der Spek.
Ketika keluar bilik money changer, Van Der Spek lalu menghitung rupiah yang dia terima. Dan benar saja, rupiah yang dia terima tidak sesuai dengan nilai tukar yang seharusnya.
Bule itu pun kemudian masuk dan meminta kekurangan uangnya dikembalikan, tetapi usahanya sia-sia. Sang kasir menolak mengembalikan uangnya.
Artis Hollywood diperas di Bandara Bali
Aktor Hollywood Taylor Kitsch mengaku bahwa dia sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas imigrasi saat berada di Bandara Bali. Bahkan Taylor Kitsch pun menyimpulkan bahwa petugas Indonesia memang korup.
Kejadian bermula saat Taylor datang dari Jepang ke Bandaran Bali Indonesia untuk keperluan syuting film Savages. Namun karena buku paspornya penuh, petugas pun kebingungan memberikan stempel sehingga tidak memberikan izin masuk untuk Taylor. Tak ayal, Taylor pun bingung dibuatnya.
Taylor pun berusaha menjelaskan bahwa dirinya adalah aktor Hollywood yang sedang dalam tugas syuting di Indonesia. Taylor tak kehabisan akal dan menunjukkan trailer filmnya, John Carter, yang saat itu terekam di iPhone miliknya.
Namun yang terjadi petugas tersebut malah meminta iPhone miliknya. Setelah menyerahkan iPhone miliknya, petugas pun membiarkan Taylor lewat. Keseluruhan cerita itu diungkapkan Taylor saat menjalani sesi wawancara untuk CBS.com.
Memalukan bukan?
Beredar video polisi mengajak damai bule Belanda di Bali
Baca juga:
Beredar video polisi mengajak damai bule Belanda di Bali
Ini pengakuan bule Belanda yang diajak damai polisi di Bali
Selain ngajak damai, polisi di Bali juga traktir bule minum bir
Van Der Spek: Menggembirakan, diajak minum bir polisi di Bali
Polisi yang ngajak damai dan minum bir sama bule kena sanksi