43 Karyawan Japfa di Agam Keracunan Makanan, 2 Orang Masih Dirawat di RS
43 dari 100 karyawan PT Japfa di Dusun II Jorong Padang Tongga, Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, keracunan setelah menyantap makan siang di perusahaan, Rabu (6/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
43 dari 100 karyawan PT Japfa di Dusun II Jorong Padang Tongga, Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, keracunan setelah menyantap makan siang di perusahaan, Rabu (6/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Manajer PT Japfa, Makbul Hairin di Lubukbasung mengatakan, para karyawan itu mengalami mual-mual, pusing, alergi kulit dan lainnya.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Curug Cikuluwung mulai dikenal luas? Saat berkunjung ke Kabupaten Bogor jangan lewatkan Curug Cikuluwung Dikelilingi dinding berbatu dan pepohonan rindang, Curug Cikuluwung jadi spot wisata alam yang indah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
-
Dimana letak Makam Kembang Kuning? Ereveld (makam untuk orang Belanda) Kembang Kuning adalah salah satu kompleks pemakaman termegah di Kota Surabaya, Jawa Timur.
-
Kapan Upacara Kukhuk Limau dilakukan? Mengutip situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada dua rangkaian upacara untuk mengiringi kehamilan yaitu Kukhuk Limau yang dilaksanakan pada usia kandungan 5 sampai 8 bulan terhitung sejak sang ibu berhenti haid.
"Kita telah membawa mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung untuk mendapatkan perawatan, dan sebelumnya mereka telah kita beri pertolongan pertama berupa susu kental," katanya. Dikutip dari Antara.
Saat ini, 41 karyawan PT Japfa itu sudah sehat dan dua orang masih dirawat di Unit Gawat Darurat RSUD Lubukbasung. Semua biaya pengobatan ditanggung oleh perusahaan karena mereka sudah didaftarkan di BPJS Kesehatan.
"Semua karyawan yang bergerak pada bidang perternakan ayam itu telah tergabung dengan BPJS," katanya.
Ia menambahkan, kejadian itu berawal dari 100 karyawan sedang menyantap makan siang berupa nasi, cabai, ikan laut dan lainnya sekitar pukul 12.00 WIB. Makan siang itu merupakan pengadaan perusahaan melalui pihak ketiga dari masyarakat sekitar.
Satu jam setelah selesai makan, 25 karyawan mengalami mual dan pusing. Beberapa menit setelah itu, karyawan lain juga mengalami hal yang sama sampai menjadi 43 orang.
Dengan kondisi itu, mereka diberikan pertolongan pertama dengan memberi susu kental, namun kondisi mereka tidak kunjung pulih dan dibawa ke RSUD Lubukbasung.
"Karyawan yang tidak menyantap ikan tidak mengalani pusing, mual, alergi dan lainnya," katanya.
Untuk sementara, pihaknya akan menghentikan pengadaan makan dari masyarakat, dan akan memesan dari rumah makan di Lubukbasung. Ini merupakan kasus pertama semenjak perusahaan itu berdiri pada 2014.
Sementara itu, Dokter Jaga UGD RSUD Lubukbasung Wahyu menambahkan, dua karyawan yang masih dirawat karena masih mengalami pusing dan mual. "Mereka telah diberikan oksigen dan obat lainnya," tambahnya.
Baca juga:
Delapan Siswa SD di Lahat Keracunan Usai Makan Tepung Sagon
Minum Es Kelapa Gratis dari Orang Misterius, Sejumlah Siswa SD Keracunan
15 Orang Tewas di India karena Santap Makanan Mengandung Pestisida
Empat Orang Diduga Sengaja Meracuni Warga di Kuil India Hingga 15 Orang Tewas
11 Orang Meninggal karena Diduga Makan Nasi Beracun di Kuil India
7 Pengungsi Gempa Palu di Maratua Keracunan Kerang, Satu Meninggal Dunia